Obat Jantung

Simclovix

Klikdokter, 21 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Simclovix merupakan sediaan obat yang digunakan untuk mencegah terjadinya aterotrombotik pada pasien dengan riwayat penyumbatan efek jantung

Pengertian

Simclovix adalah sediaan dalam bentuk tablet yang diproduksi oleh Lapi Indonesia. Simclovix digunakan untuk mencegah terjadinya aterotrombotik (penyumbatan lemak pada pembuluh arteri yang mengakibatkan darah sulit mengalir) pada pasien dengan riwayat penyumbatan efek jantung (infark miokard), peningkatan segmen non-ST, sindrom koroner akut (angina tidak stabil atau Infark miokard gelombang non-Q).

Setiap tablet Simclovix mengandung zat aktif Clopidogrel 75 mg. Clopidogrel adalah obat antiplatelet golongan thienopyridine, obat yang membantu menjaga darah mengalir lancar di dalam tubuh.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet, dan Fibrinolitik (Trombolitik)
  • Kandungan: Clopidogrel 75 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput 
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Dus, 3 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi: Lapi Indonesia
  • Harga: Rp136.000 - Rp200.000/ Strip

Kegunaan

Simclovix digunakan untuk mencegah terjadinya aterotrombotik pada pasien dengan riwayat penyumbatan efek jantung (infark miokard), sindrom koroner akut (angina tidak stabil atau Infark miokard gelombang non-Q).

Dosis & Cara Penggunaan

Simclovix merupakan Golongan Obat Keras, sehingga penggunaanya harus sesuai dengan Resep Dokter.

  1. Stroke; Infark Miokard; penyakit arteri perifer
    • Dosis: diminum 1 x sehari 1 tablet.
  2. Sindrom koroner akut
    • Dosis awal: diminum 1 x sehari 4 tablet, dilanjutkan dengan 1 x sehari 1 tablet (bila dosis ASA 75-325 mg/hari).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Simclovix, antara lain:

  • Memar.
  • Kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah (hematoma).
  • Mimisan.
  • Kencing berdarah (hematuria).
  • Perdarahan intrakranial.
  • Perdarahan saluran pencernaan.
  • Jumlah neutrofil dalam darah menurun (neutropenia).
  • Trombositopenia (jumlah trombosit yang berkurang dalam darah).
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Paresthesia (Gangguan rasa kulit berupa kesemutan).
  • Vertigo
  • Diare.
  • Mual.
  • Perut kembung.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Peningkatan kadar kreatinin darah.

Kontraindikasi 
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Perdarahan patologis aktif (misalnya ulkus peptikum atau perdarahan intrakranial)
  • Kerusakan hati yang parah

Interaksi Obat 

  • Meningkatkan risiko perdarahan dengan antikoagulan, antiplatelet lain, obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID), Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), serotonin norepinefrin reuptake inhibitor.
  • Dapat mengurangi efek antiplatelet dengan penghambat CYP2C19 termasuk penghambat pompa proton (PPI) (misal. Esomeprazole, omeprazole).
  • Dapat secara substansial mengurangi efek antiplatelet dengan jus jeruk.

Kategori Kehamilan 
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Simclovix ke dalam Kategori B:
Studi reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita pada trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Tidak ada data tentang keberadaan obat dalam ASI atau efek pada produksi susu; tidak ada efek buruk pada bayi yang disusui. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.