Obat Gangguan Saraf

Sifrol

Klikdokter, 19 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Sifrol digunakan sebagai mencegah gejala penyakit Parkinson idiopatik dengan atau tanpa levodopa.

Pengertian

Sifrol adalah sediaan obat yang mengandung zat aktif Pramipexole. Pramipexole termasuk dalam golongan agonis dopamin yang bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu (dopamin) di otak.

Sifrol digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati penyakit Parkinson. Sifrol dapat meningkatkan kemampuan untuk bergerak dan menurunkan goncangan (tremor), kekakuan, gerakan melambat, dan ketidakseimbangan. Sifrol juga digunakan untuk mengobati kondisi medis tertentu misalnya Restless Legs Syndrome (RLS) yang menyebabkan dorongan luar biasa untuk menggerakkan kaki. Gejala biasanya terjadi pada malam hari bersama dengan perasaan tidak menyenangkan atau tidak nyaman di kaki. Sifrol dapat mengurangi gejala tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur.

Keterangan

  1. Sifrol 
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Parkinson.
    • Kandungan: Pramipexole 0.125 mg; Pramipexole 0.25 mg.
    • Bentuk: Tablet.
    • Satuan Penjualan: Alublister.
    • Kemasan: Box, 3 Alublister @10 Tablet.
    • Farmasi: Boehringer Ingelheim Indonesia.
    • Harga: Rp10.000 - Rp25.000/ Tablet
  2. Sifrol ER
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Parkinson.
    • Kandungan: Pramipexole 0.75 mg; Pramipexole 0.375 mg.
    • Bentuk: Tablet Lepas Lambat
    • Satuan Penjualan: Alublister.
    • Kemasan: Box, 3 Alublister @10 Tablet.
    • Farmasi: Boehringer Ingelheim Indonesia.
    • Harga: Rp23.000 - Rp60.000/ Tablet

Kegunaan

Sifrol digunakan mengobati gejala penyakit Parkinson idiopatik dengan atau tanpa levodopa, dan mengobati gejala Restless Legs Syndrome idiopatik.

Dosis & Cara Penggunaan

Sifrol merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Sifrol Tablet
    • Pada penderita gangguan ginjal
      • Dengan CrCl 20-50 mL/menit: dosis awal: 0,125 mg diminum 2 kali sehari. Dosis harian maksimal: 2,25 mg
      • Dengan CrCl <20 mL/menit: dosis awal: 0,125 mg dosis perhari. Dosis harian maksimal: 1,5 mg.
    • Sindrom kaki gelisah
      • Dosia awal: 0,125 mg sekali sehari diminum 2-3 jam sebelum tidur. Dosis dapat ditingkatkan setiap 4-7 hari hingga maksimal 0,75 mg/hari pada pasien yang membutuhkan terapi tambahan untuk mengurangi gejala.
  2. Sifrol ER
    • Dosis awal: diberikan dosis 0,375 mg setiap hari dalam 3 dosis terbagi, dosis dapat ditingkatkan setiap 5-7 hari hingga maksimal 4,5 mg setiap hari.
    • Dosis pemeliharaan: 0,375-4,5 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

 

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Sifrol, yaitu:

  • Perilaku abnormal, misalnya mimpi abnormal
  • Kebingungan
  • Sembelit
  • Pusing, sakit kepala
  • Kelelahan
  • Halusinasi
  • Tekanan darah rendah
  • Sekresi hormon antidiuretik yang tidak tepat
  • Insomnia
  • Mual, muntah
  • Pneumonia
  • Mengantuk
  • Gangguan penglihatan termasuk diplopia
  • Penglihatan kabur dan penurunan ketajaman visual
  • Penurunan berat badan termasuk penurunan nafsu makan

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Sifrol pada pasien yang hipersensitive terhadap Pramipexole.

Interaksi Obat:
Hindari penggunaan Sifrol bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Obat lain yang mempengaruhi pengikatan protein plasma.
  • Obat yang menghambat sekresi aktif tubulus ginjal dari obat dasar (kationik).
  • Selegiline.
  • Levodopa.
  • Amantadin.
  • Pemberian bersama produk obat antipsikotik.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Sifrol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Ekskresi Sifrol ke dalam ASI belum diteliti pada wanita. Sifrol menghambat sekresi prolaktin, sehingga dapat menghambat produksi ASI. Karena itu, Sifrol tidak boleh digunakan selama menyusui.