Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Seretide

apt. Yasmin Azhar, S.Farm, 17 Sep 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Seretide adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan, seperti asma pada orang dewasa dan anak usia 4 -12 tahun serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Seretide

Seretide

Golongan

obat keras

Kategori obat

obat asma dan gangguan pernafasan

Dikonsumsi oleh

dewasa dan anak usia 4-12 tahun

Bentuk obat

serbuk

Seretide untuk ibu hamil dan menyusui

kategori C: studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.


peringatan menyusui: salah satu kandungan obat dapat terserap melalui air susu induk tikus, jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Pengertian Seretide

Salmeterol adalah bronkodilator jangka panjang yang bekerja dengan cara membantu saluran udara pada paru-paru tetap terbuka sehingga memudahkan udara untuk masuk dan keluar. 

Seretide dengan kombinasi salmeterol dan flutikason propionat berfungsi untuk mengendalikan gangguan pernapasan, seperti asma dan PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis. Sedangkan flutikason propionat merupakan kortikosteroid yang membantu mengurangi pembengkakan sekaligus iritasi pada paru-paru.

Obat ini diproduksi dalam bentuk sediaan accuhaler (diskus) dan inhaler. Perbedaan seretide diskus dan seretide inhaler terletak pada bentuk obat dan cara penggunaan. Selain itu, obat ini juga dibuat dalam berbagai dosis, seperti Seretide Diskus 100, Seretide Diskus 250, Seretide Diskus 500. Perbedaan angka setiap sediaan menunjukkan besar dosis flutikason yang terkandung.

Artikel lainnya:Langkah Cepat Atasi Gangguan Pernapasan anak di Rumah

Keterangan Obat Seretide

1. Seretide Diskus (accuhaler)

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiasma
  • Kandungan: Seretide Diskus 100: salmeterol 50 mcg, fluticasone propionate 100 mcg; Seretide Diskus 250: salmeterol 50 mcg, fluticasone propionate 250 mcg; Seretide Diskus 500: salmeterol 50 mcg, fluticasone propionate 500 mcg.
  • Kemasan: dus,1 strip @60 blister dose
  • Produksi: Glaxo Wellcome Indonesia
  • Harga Seretide Diskus: Seretide Diskus 100: Rp 193.000-Rp 355.000/boks; Seretide Diskus 250: Rp 203.000-Rp 415.000/boks; Seretide Diskus 500: Rp 250.000-Rp 510.000/boks. Harga berbeda-beda pada setiap apotek.

2. Seretide Inhaler 

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiasma
  • Kandungan: Seretide 50 dose: inhaler salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 50 mcg; Seretide 125 dose: inhaler salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 125 mcg.
  • Kemasan: dus, canister @120 dosis dengan dose counter 
  • Produksi: Glaxo Wellcome Indonesia
  • Harga Seretide Inhaler: Seretide 50: Rp 135.000-Rp 280.000/boks; Seretide 125: Rp 155.000-Rp 315.000/boks. Harga berbeda-beda pada setiap apotek.

Kegunaan Seretide

Seretide bermanfaat dalam membantu mencegah gangguan pernapasan, seperti: 

  • Asma
  • PPOK (penyakit paru obstruktif kronis)

Dosis dan Aturan Pakai Seretide

Seretide tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:

Tujuan: asma

Bentuk: Seretide Diskus

Dosis Seretide Diskus yang direkomendasikan:

  • Dewasa dan anak usia diatas 12 tahun: 1 inhalasi dua kali sehari (Seretide Diskus 100, Seretide Diskus 250, Seretide Diskus 500)
  • Anak usia 4- 12 tahun: 1 inhalasi dua kali sehari (Seretide Diskus 100)

Tujuan: PPOK (penyakit paru obstruktif kronis)

Bentuk: Seretide Diskus

Dosis Seretide Diskus yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 1 inhalasi dua kali sehari (Seretide Diskus 500)

Cara Menggunakan

Gunakan Seretide sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. 

Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Namun bila kamu merasa ragu dapat tanyakan kembali pada dokter atau apoteker tempatmu berkonsultasi.

Berikut adalah aturan pakai Seretide berdasarkan bentuknya:

Seretide Diskus

  • Bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menggunakan Seretide Diskus.
  • Buka slide penutup accuhaler, lalu geser tuas ke kanan sampai terdengar bunyi ‘klik’.
  • Pegang accuhaler secara horizontal.
  • Tariklah napas dan hembuskan jauh dari mouthpieceaccuhaler.
  • Letakan mouthpieceaccuhaler di mulut antara gigi dan bibir.
  • Tarik napas mendalam melalui mulut, lalu lepaskan mouthpiece accuhaler dari mulut dan tahan napas selama 5-10 detik, setelah itu hembuskan napas perlahan.
  • Bersihkan mouthpiece accuhaler menggunakan tisu atau kain kering.
  • Tutup accuhaler dengan cara menggeser slide penutup.
  • Gunakan sesuai dosis yang telah diberikan.
  • Berkumur dengan air, lalu buang air tersebut, dan jangan ditelan.

Seretide Inhaler

  • Bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menggunakan Seretide diskus.
  • Lepaskan tutup inhaler dosis terukur, lalu pegang perangkat ini dalam posisi tegak.
  • Selanjutnya berdirilah atau duduk tegak dan kocok inhaler.
  • Untuk penggunaan pertama sebelum digunakan, semprotkan inhaler ke telapak tangan untuk memeriksa apakah inhaler berfungsi.
  • Miringkan kepalamu sedikit ke belakang dan hembuskan napas terlebih dahulu.
  • Masukkan inhaler melalui mulut (diantara gigi atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir (jangan digigit).
  • Tekan inhaler secara cepat untuk melepaskan obat, sembari menarik napas.
  • Tarik napas perlahan selama 3 hingga 5 detik.
  • Tahan napas selama 10 detik untuk memungkinkan obat masuk jauh ke dalam paru-paru kamu.
  • Buang napas perlahan. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok kembali inhaler.
  • Gunakan sesuai dosis yang telah diberikan
  • Bersihkan mouthpiece inhaler menggunakan tisu atau kain kering.
  • Tutup kembali mulut inhaler dan simpan di tempat yang kering.
  • Berkumur dengan air, buang air tersebut dan jangan ditelan.
  • Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama. Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera gunakan bila periode selanjutnya masih lama. Jika jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
  • Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
  • Berapa lama penggunaan obat Seretide ditentukan oleh banyak faktor, hal ini akan berbeda-beda pada setiap pasien. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi kepada dokter.

Cara Penyimpanan

Simpan obat Seretide pada suhu di bawah 300 Celsius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung, dan pastikan obat jauh dari jangkauan anak-anak. Obat dapat digunakan hingga batas kedaluwarsa (waktu kedaluwarsa obat mengacu pada hari terakhir dari bulan kedaluwarsa obat).

Artikel Lainnya: Pertolongan Tanpa Obat Saat Asma Kambuh Mendadak

Efek Samping Seretide

Beberapa efek samping Seretide yang sering terjadi, antara lain:

Selain itu, obat ini juga dapat menimbulkan pneumonia (infeksi paru-paru) pada pasien dalam pengobatan PPOK dengan gejala berikut: 

  • Demam hingga menggigil 
  • Peningkatan lendir dan perubahan warna lendir
  • Sering batuk dan sulit bernafas

Sementara itu, efek samping lainnya yang jarang terjadi dan pernah dilaporkan setelah penggunaan obat, salah satunya: 

  • Memar
  • Peradangan pada sinus
  • Hiperglikemia
  • Katarak 
  • Detak jantung cepat (takikardia).
  • Tremor
  • Nyeri dada
  • Kecemasan
  • Sulit tidur
  • Ruam kulit

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, overdosis Dexamethasone bisa memicu gejala, seperti:

  • Tremor
  • Sakit kepala
  • Takikardia
  • Peningkatan tekanan darah sistolik 
  • Hipokalemia (Penurunan kalium dibawah normal)
  • Hiperglikemia (peningkatan glukosa darah)

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Seretide dengan Obat Lain

Obat Seretide dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti: 

  • Tidak direkomendasikan penggunaan bersama obat Seretide dengan beta bloker karena dapat meningkatkan efek bronkodilatasi hingga terjadinya bronkospasme yang serius.
  • Berhati-hati menggunakan obat Seretide dengan diuretik karena dapat meningkatkan efek samping obat salah satunya resiko hipokalemia.
  • Sebaiknya menghindari kombinasi bersama obat Seretide dengan obat Inhibitor oksidase monoamin dan antidepresan trisiklik dapat mempotensiasi efek salmeterol pada sistem vaskular.
  • Hindari penggunaan bersama dengan obat golongan inhibitor sitokrom P450 3A4 yang kuat, seperti ritonavir dan ketoconazole karena beresiko meningkatkan efek kardiovaskular.

Peringatan dan Perhatian

Penggunaan Seretide dapat menyebabkan sariawan apabila kamu tidak berkumur-kumur setelah menggunakan obat.

Sebelum menggunakan obat ini pastikan untuk memberitahu dokter riwayat obat yang dikonsumsi. Selain itu, segera konsultasikan kepada dokter apabila kamu memiliki beberapa kondisi berikut:

Kontraindikasi Seretide

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi Seretide. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Seretide:

  • Pasien yang mengalami reaksi alergi atau reaksi hipersensitif setelah penggunaan obat dengan gejala mengi dan batuk atau sesak napas, gatal, ruam dan bengkak (biasanya pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan), detak jantung cepat.
  • Tidak dianjurkan penggunaan obat pada anak usia di bawah 4 tahun.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Inhaler untuk Penderita Asma

Kategori Kehamilan dan menyusui

Seretide termasuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun konsultasikan terlebih dahulu pada dokter kamu sebelum menggunakan Seretide saat hamil atau dalam masa program kehamilan.

Salah satu kandungan obat, yaitu salmeterol diketahui dapat terekskresi melalui air susu induk tikus, namun tidak diiringi dengan studi terkontrol pada manusia sedangkan zat lainya, seperti flutikason belum didapatkan data klinis yang cukup untuk membuktikan bahwa obat dapat disuplai melalui air susu ibu. 

Mempertimbangkan efek samping obat yang mungkin saja terjadi pada bayi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Seretide saat menyusui.

Penyakit Terkait Seretide

Rekomendasi Obat Sejenis Seretide

  • Avamys 
  • Flutias
  • Respitide
  • Fluticare

Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]