Obat Alergi

Selmetor

Klikdokter, 04 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Selmetor digunakan untuk mengatasi kondisi alergi.

Pengertian

Selmetor adalah obat yang mengandung zat aktif Chlorphenamine maleate, diproduksi oleh Sejahtera Lestari Farma. Selmetor digunakan untuk mengatasi kondisi alergi, seperti gatal-gatal, kulit kemerahan, bersin-bersin, hidung berair. Selmetor bekerja dengan menghambat kerja histamin, yaitu senyawa alami di dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya gejala alergi.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi
  • Kandungan: Chlorphenamine maleate 4 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Amplop @ 1 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Sejahtera Lestari Farma.

Kegunaan

Selmetor digunakan untuk mengatasi kondisi alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Selmetor termasuk dalam golongan obat keras, sebaiknya penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter.

Dewasa: 1 tablet diminum setiap 4-6 setiap jam. Maksimal: 6 tablet setiap hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 25°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:

  • Mual, mulut kering, sakit perut, diare
  • Kelelahan
  • Penambahan berat badan
  • Anoreksia (gangguan nafsu makan)
  • Arthralgia (nyeri sendi)
  • Pusing, sakit kepala, rangsangan.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Asma akut, glaukoma sudut sempit, obstruksi leher kandung kemih.
  • Hipertrofi prostat simtomatik, ulkus peptikum stenosis.
  • Bersamaan atau dalam 14 hari penggunaan MAOI.

Interaksi obat:

  • Dapat meningkatkan efek sedatif hipnotik, ansiolitik, sedatif, analgesik opioid, dan neuroleptik.
  • Dapat menghambat metabolisme fenitoin yang dapat menyebabkan toksisitas fenitoin.
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan efek antikolinergik dengan MAOI.

Overdosis:

  • Pemberian Selmetor yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti sedasi, eksitasi paradoks CNS, psikosis toksik, apnea, kejang-kejang, reaksi distonik, kolaps jantung selama aritmia.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Dapat diberikan arang aktif. Obati kejang dengan diazepam melalui injeksi intravena. Dapat dilakukan hemoperfusi pada kasus yang parah. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.