Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Selespurin

Klikdokter, 14 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Selespurin merupakan obat yang mengandung allopurinol diindikasikan untuk terapi pengobatan asam urat.

Pengertian

Selespurin adalah obat yang mengandung allopurinol. Allopurinol merupakan obat yang diindikasikan untuk pengobatan gout (asam urat) dan hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah).

Selespurin bekerja dengan cara menghambat enzim xanthine oksidase, sehingga mengurangi pembentukan asam urat.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hiperurisemia dan Sediaan untuk Asam Urat
  • Kandungan: Allopurinol 100 mg; Allopurinol 300 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Sejahtera Lestari Farma
  • Harga: Rp6.500 - Rp13.000/ Strip

Kegunaan

Selespurin diindikasikan untuk terapi pengobatan asam urat.

Dosis & Cara Penggunaan

Selespurin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan selespurin juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Gout, Hiperurisemia
  2. Dewasa:
  • Dosis awal: 100 mg setiap hari, kemudian disesuaikan menurut konsentrasi urat serum.
  • Dosis pemeliharaan: Ringan: 100-300 mg setiap hari; cukup parah: Hingga 600 mg setiap hari. Maksimal: 900 mg / hari. Dosis lebih dari 300 mg setiap hari harus dikonsumsi dalam dosis terbagi.
  1. Batu Kalsium Oksalat Berulang
  • Dewasa: 200-300 mg setiap hari dalam dosis tunggal atau terbagi.
  1. Hyperuricaemia yang dipicu oleh Terapi Kanker
  • Dewasa: 600-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi, 2-3 hari sebelum perawatan kanker.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Selespurin, antara lain:

  • Gatal atau ruam purpura
  • Demam, dan menggigil
  • Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal) atau leukositosis
  • Eosinofilia (kadar eosinofil lebih tinggi dari normal)
  • Vaskulitis yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hati
  • Nyeri sendi dan kejang

Overdosis

Overdosis Allopurinol dapat menyebabkan beberapa gejala berikut:

  • Mual, muntah
  • Diare
  • Pusing

Kontraindikasi

Tidak boleh di berikan pada pasien dengan kondisi:

  • Memiliki riwayat hipersensitif terhadap allopurinol
  • HLA-B*58:01 pasien positif

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan efek warfarin dan antikoagulan kumarin lainnya.
  • Meningkatkan ekskresi oksipurinol (metabolit) jika diberikan bersamaan dengan salisilat atau agen urikosurik.
  • Meningkatkan toksisitas jika diberikan bersamaan dengan diuretik thiazide, beberapa antibakteri, antineoplastik lain, siklosporin, beberapa antidiabetik sulfonilurea, teofilin, dan vidarabin.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Selespurin ke dalam Kategori C:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui

Allopurinol dan oxipurinol telah ditemukan dalam ASI. Karena efek allopurinol pada bayi menyusui tidak diketahui, berhati-hatilah saat terapi diberikan pada wanita menyusui.