Obat Kulit

Scanderma Plus

Klikdokter, 09 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Scanderma Plus digunakan untuk mengatasi peradangan pada kulit yang disertai dengan infeksi bakteri.

Pengertian

Scanderma Plus adalah sediaa krim yang mengandung zat aktif Betamethasone dipropionate, neomycin sulfate, Zn bacitracin. Scanderma Plus digunakan untuk mengatasi peradangan pada kulit yang disertai dengan infeksi bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
  • Kandungan: Betamethasone dipropionate 0.64 mg, neomycin sulfate 5 mg, Zn bacitracin 11 mg
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, Tube @10 gram
  • Farmasi: Tempo Scan Pasific Tbk
  • Harga: Rp25.000 - Rp70.000/ Tube

Kegunaan

Scanderma Plus digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.

Dosis & Cara Penggunaan

Scanderma Plus termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Dewasa: Oleskan ke area kulit yang sakit sebanyak 1-2 kali sehari. Perawatan harus ditinjau setelah 4 minggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Scanderma Plus, antara lain:

  • Kulit kering
  • Kemerahan pada kulit
  • Gatal-gatal
  • Iritasi

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Scanderma Plus pada pasien yang hipersensitif terhadap kandungan dalam produk.

Kategori Kehamilan 

  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Scanderma Plus ke dalam Kategori C, D:
    Kategori C : Obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin namun biasanya dampaknya bisa membaik kembali. Pada studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tetapi karena manfaat potensial mungkin beberapa ibu hamil memerlukan penggunaan obat ini. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul pada janin.
  • Kategori D : Ada bukti positif risiko janin pada manusia, tetapi manfaat dari penggunaan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius yang obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).