Obat Antinyeri

Scandene

Klikdokter, 09 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Scandene merupakan sediaan obat dalam bentuk tablet yang diproduksi oleh Tempo Scan Pasific Tbk.

Pengertian

Scandene adalah sediaan obat yang mengandung Piroxicam. Scandene digunakan untuk mengobati nyeri sendi, peradangan pada penderita radang sendi pada punggung (ankylosing spondylitis), penurunan fungsi persendian (osteoarthritis), dan peradangan sendi (artritis reumatoid).

Scandene bekerja dengan cara menghambat kerja dari enzim siklooksigenasi (COX) dimana enzim ini berfungsi dalam membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit serta peradangan. Ketika kerja enzim COX terhalangi, maka produksi prostaglandin lebih sedikit, sehingga rasa sakit dan peradangan akan berkurang.

Keterangan

  1. Scandene Kapsul
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
    • Kandungan: Piroxicam 20 mg
    • Bentuk: Kapsul
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
    • Farmasi: Tempo Scan Pasific Tbk
    • Harga: -
  2. Scandene Gel

    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
    • Kandungan: Piroxicam 0.5%
    • Bentuk: Gel
    • Satuan Penjualan: Tube
    • Kemasan: Box, Tube @ 20 gram
    • Farmasi: Tempo Scan Pasific Tbk
    • Harga: Rp24.000 - Rp55.000/ Tube

Kegunaan

Scandene digunakan untuk mengobati nyeri sendi dan peradangan sendi (artritis reumatoid).

Dosis & Cara Penggunaan

Scandene termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  1. Scandene Tablet :
    • Dewasa: 1 kapsul diberikan 1 kali sehari atau dalam dosis terbagi jika perlu. Pengobatan harus ditinjau ulang dalam 14 hari setelah terapi dimulai.
    • Lansia: Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi terpendek.
  2. Scadene Gel
    • Scadene Gel dioleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2-3 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Scandene, antara lain:

  • Pembengkakan.
  • Gangguan makan.
  • Gangguan denyut jantung.
  • Sakit perut.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Perut kembung.
  • Muntah.
  • Mulut kering.
  • Pusing, sakit kepala.
  • Gelisah.
  • Kebingungan
  • Penglihatan kabur.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Scandene pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitivitas atau reaksi tipe asma terhadap piroksikam, aspirin, atau Obat Anti Inflamasi Non Steroid NSAID lainnya.
  • Riwayat atau ulserasi saluran cerna aktif.
  • Riwayat gangguan saluran serna yang merupakan predisposisi gangguan perdarahan (misal. kolitis ulserativa, penyakit Crohn, kanker saluran pencernaan atau divertikulitis).
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG.
  • Penggunaan bersamaan dengan aspirin, Obat Anti Inflamasi Non Steroid NSAID lain dan antikoagulan.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa obat yang umumnya dapat berinteraksi dengan Scandene :

  • Agen antiplatelet, SSRI, kortikosteroid
  • Glikosida jantung
  • Siklosporin dan tacrolimus
  • Diuretik
  • Lithium
  • Antihipertensi
  • Metotreksat
  • Kuinolon
  • Mifepristone
  • Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan efek antikoagulan (misalnya warfarin). Peningkatan risiko kejadian gastrointestinal yang serius dengan aspirin dan NSAID lainnya.

Kategori Kehamilan

  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Scandene ke dalam Kategori C:
    Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Scandene ke dalam Kategori D:
    Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Perhatian Menyusui
Obat diekskresikan kedalam ASI. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.