Obat Antinyeri

Roxidene

Klikdokter, 01 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Roxidene digunakan untuk meredakan nyeri.

Pengertian

Roxidene adalah produk obat dalam bentuk kapsul yang diproduksi oleh Combiphar. Roxidene mengandung zat aktif Piroxicam yang diindikasikan untuk meredakan nyeri terkait dengan gangguan muskuloskeletal dan sendi. Piroxicam memiliki mekanisme kerja dengan cara menghambat reversibel enzim siklooksigenase-1 dan -2 (COX-1 dan -2), yang menghasilkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
  • Kandungan: Piroxicam 20 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Combiphar
  • Harga: Rp10.000 - Rp16.000/ Strip

Kegunaan

Roxidene digunakan untuk meredakan nyeri akibat ankylosing spondylitis (radang sendi (arthritis) pada punggung, osteoarthritis (sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan), artritis reumatoid (radang sendi akibat gangguan imun).

Dosis & Cara Penggunaan

Roxidene termasuk dalam Golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter:

  1. Dewasa
    • Dosis: 1 kapsul setiap hari, atau sebagai dosis terbagi dapat digunakan jika perlu. Pengobatan harus ditinjau ulang setelah 14 hari setelah mulai.
  2. Lansia: Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi terpendek.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Roxidene, yaitu:

  • Bengkak
  • Gagal jantung kongesif
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Takikardia atau detak jantung memompa lebih cepat dari normalnya
  • Sakit perut, sembelit, diare, perut kembung, mulas, muntah
  • Mulut kering
  • Kerongkongan
  • Anemia
  • Gagal ginjal
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Gelisah
  • Badan lemas
  • Kebingungan
  • Depresi
  • Kantuk
  • Insomnia
  • Gugup
  • Ruam
  • Gatal
  • Memar.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Roxidene pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Pasien yang hipersensitif atau reaksi tipe asma terhadap piroksikam, aspirin, atau obat anti inflamasi non steroid lainnya
  • Pasien yang memiliki riwayat atau ulserasi saluran pencernaan aktif, perdarahan dan perforasi.
  • Riwayat gangguan saluran pencernaan yang merupakan predisposisi gangguan perdarahan (misalnya kolitis ulserativa, penyakit Crohn, kanker saluran pencernaan atau divertikulitis).

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Roxidene:

  • Meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan anti-trombosit dan SSRI.
  • Dapat memperburuk gagal jantung, mengurangi GFR dan meningkatkan kadar glikosida plasma.
  • Meningkatkan risiko nefrotoksisitas jika diberikan bersamaan dengan siklosporin dan tacrolimus.
  • Meningkatkan penyerapan jika diberikan bersamaan dengan simetidin. Meningkatkan risiko ulserasi saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid.
  • Dapat mengganggu tindakan natriuretik diuretik.
  • Dapat menggantikan obat yang sangat berikatan dengan protein lainnya.
  • Dapat meningkatkan level lithium plasma dalam keadaan stabil.
  • Dapat mengantagoniskan efek antihipertensi.
  • Dapat mengurangi ekskresi metotreksat, yang menyebabkan toksisitas akut.
  • Meningkatkan risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan kuinolon.
  • Dapat mengganggu penghentian kehamilan yang dimediasi mifepristone.

Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) Roxidene termasuk dalam Kategori C,D dengan penjelasan sebagai berikut:

  • (Sebelum usia kehamilan 30 minggu) Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Roxidene ke dalam Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
  • (sebelum usia kehamilan 30 minggu) Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Roxidene ke dalam Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Perhatian Menyusui
Piroxicam terserap kedalam ASI. Manfaat perkembangan dan kesehatan menyusui harus dipertimbangkan bersama dengan kebutuhan klinis ibu akan obat dan potensi efek samping pada bayi yang disusui dari terapi atau dari kondisi ibu yang mendasarinya.