Obat Antijamur

Ronazol

Klikdokter, 30 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ronazol merupakan obat yang mengandung Metronidazole.

Pengertian

Ronazol adalah obat yang mengandung Metronidazole dan digunakan untuk mengobati peradangan pada uretra dan vagina yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, amoebiasis usus dan hati. Ronazol juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi anaerob pasca operasi, giardiasis yang disebabkan oleh parasit Giardia lamblia. Metronidazole bekerja dengan merusak struktur DNA untuk menghambat sintesa protein pada bakteri, sehingga dapat menyebabkan bakteri mati.

Keterangan

  1. Ronazol Infus
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antiamoebik dan Antibiotik Lainnya
    • Kandungan: Metronidazole Benzoate 500 mg/100 mL
    • Bentuk: Cairan Infus
    • Satuan Penjualan: Softbag 
    • Kemasan: Softbag @ 100 mL
    • Farmasi: Gracia Pharmindo.
    • Harga: -
  2. Ronazol Sirup Kering
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antiamoebik dan Antibiotik Lainnya
    • Kandungan: Metronidazole Benzoate 125 mg/5 mL
    • Bentuk: Sirup Kering
    • Satuan Penjualan: Botol 
    • Kemasan: Botol @ 60 mL
    • Farmasi: Gracia Pharmindo
    • Harga: Rp30.000 - R50.000/ Botol

Kegunaan

Ronazol digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit dan amoeba.

Dosis & Cara Penggunaan

Ronazol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Ronazol juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Ronazol Sirup Kering
    • Amoebiasis usus dan hati
      • Dewasa: dosis 750 mg diminum 3 kali sehari selama 5-10 hari.
      • Anak-anak: dosis 35-50 mg/kg berat badan/hari dalam 3 dosis terbagi selama 10 hari.
    • Trikomoniasis
      • Dewasa: dosis 2 g sebagai dosis tunggal selama 1 hari atau dosis 500 mg diminum 2 kali sehari atau dosis 250 mg diminum 3 kali sehari selama 7 hari.
      • Anak-anak: dosis 15 mg/kg berat badan/hari dalam 3 dosis terbagi selama 7-10 hari.
    • Giardiasis
      • Dewasa: dosis 250-500 mg diminum 3 kali sehari selama 5-7 hari atau dosis 2 g diminum 1 kali sehari selama 3 hari.
      • Anak-anak: dosis 5 mg/kg berat badan diminum 3 kali sehari selama 5-7 hari.
    • Infeksi anaerob serius
      • Dewasa: dosis 7,5 mg/kg berat badan diberikan tiap 6 jam. Maksimal: 4 g setiap hari selama 7 hari.
  2. Ronazol Infus
    • Pengobatan infeksi bakteri yang teridentifikasi
      • Dewasa: dosis 500 mg diberikan tiap 8 jam.
      • Anak-anak: dosis 7,5 mg/kg berat badan diberikan setiap 8 jam.
    • Mencegah infeksi abdomen pascaoperasi (terutama kolorektal), ginekologi
      • Dewasa: dosis 500 mg diberikan sebelum operasi dilanjutkan dengan pemberian oral dengan dosis 500 mg setiap 8 jam.
      • Anak-anak: dosis 7,5 mg/kg berat badan diberikan setiap 8 jam.
    • Semua dosis harus diberikan dengan kecepatan 5 mL/menit dan diulang setiap 2 jam.

Cara Penyimpanan

  • Ronazol Sirup Kering: Simpan pada suhu antara 15-25 derajat Celcius.
  • Ronazol Infus: Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual
  • Anoreksia (gangguan makan)
  • Nyeri ulu hati
  • Kejang-kejang
  • Neuropati perifer
  • Gangguan rasa
  • Muntah
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Kulit kemerahan
  • Mengantuk
  • Pusing, sakit kepala
  • Urin berwarna gelap

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Trimester pertama kehamilan
  • Diketahui hipersensitivitas terhadap metronidazol atau turunan nitroimidazol lainnya

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Ronazol secara bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Antibiotik
  • Warfarin
  • Antikoagulan kumarin
  • Simetidin
  • Alkohol
  • Disulfiram
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Ronazol ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
 
Perhatian Menyusui
Metronidazol terserap kedalam ASI pada konsentrasi yang mirip dengan kadar serum ibu. Keputusan harus dibuat apakah akan menghentikan menyusui atau menghentikan obat, dengan mempertimbangkan pentingnya obat bagi ibu.