Vitamin dan Suplemen Dewasa

Rinofer

Klikdokter, 03 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Rinofer digunakan untuk mengobati anemia kekurangan zat besi pada pasien yang menjalani hemodialisis.

Pengertian

Rinofer adalah obat yang diproduksi oleh PT. Yarindo Farmatama. Obat ini mengandung Iron Sucrose yang diindikasikan untuk mengobati anemia kekurangan zat besi pada pasien yang menjalani hemodialisis dan sedang menjalani terapi eritropoietin.

Keterangan

  1. Rinofer Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Vitamin dan Mineral / Antianemia
    • Kandungan: Iron Sucrose 20 mg/ ml
    • Bentuk: Ampul
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 5 mL
    • Farmasi: PT. Yarindo Farmatama/ Pratapa Nirmala
  2. Rinofer Tablet Kunyah
    • Golongan: Suplemen
    • Kelas Terapi: Vitamin dan Mineral / Antianemia
    • Kandungan: Iron Sucrose
    • Bentuk: Tablet Kunyah
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet Kunyah
    • Farmasi: PT. Yarindo Farmatama

Kegunaan

Rinofer digunakan untuk mengobati anemia kekurangan zat besi pada pasien yang menjalani hemodialisis dan sedang menjalani terapi eritropoietin.

Dosis & Cara Penggunaan

Rinofer Injeksi merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Rinofer Injeksi juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Rinofer Injeksi
    Ditentukan berdasarkan perhitungan dari total defisit besi.

Rinofer Tablet Kunyah termasuk dalam golongan suplemen, sehingga untuk pembeliannya dapat diperoleh di apotek tanpa menggunakan resep dokter.

  • Rinofer Tablet Kunyah
    1 tablet kunyah, diberikan 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C, jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Rinofer yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual dan muntah
  • Hipersensitivitas
  • Nyeri dada
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Demam
  • Gatal, urticaria (alergi pada kulit), ruam kulit
  • Sakit kepala
  • Hipotensi
  • Dispnea (sesak nafas)
  • Diare, sakit perut
  • Paraestesia (kesemutan)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Rinofer pada pasien dengan kondisi:
Alergi, asma, eksim (ruam kulit), anafilaksis, gangguan hati, infeksi, hipotensi, bradikardi dan AV (Penyumbatan atrioventricular).

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Rinofer ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala overdosis Rinofer adalah terjadinya kelebihan Fe (besi), bermanifestasi sebagai hemosiderosis.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif (oleh tenaga medis). Agen pengkelat Fe dapat diberikan sesuai kebutuhan.