Obat Antibiotik

Rindofen

Klikdokter, 24 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Rindofen diindikasikan untuk Penyakit menular seksual, infeksi yang rentan, gonore.

Pengertian

Rindofen adalah sediaan kapsul yang diproduksi oleh Yarindo Farmatama. Obat ini mengandung Thiamphenicol yang diindikasikan untuk penyakit menular seksual, infeksi yang rentan, gonore. Obat ini memiliki spektrum aktivitas yang luas mirip dengan kloramfenikol yang bekerja dengan mengikat subunit 50-an dari ribosom bakteri, sehingga menghambat pertumbuhan sel bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Chloramphenicol
  • Kandungan: Thiamphenicol
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Yarindo Farmatama.
  • Harga: Rp15.000 - Rp50.000/ Strip

Kegunaan

Rindofen diindikasikan untuk penyakit menular seksual, infeksi yang rentan, gonore.

Dosis & Cara Penggunaan

Rindofen merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Penyakit Menular Seksual, Infeksi yang Rentan
    • Dewasa: dosis 1,5 g diberikan setiap hari dalam dosis terbagi, dosis dapat ditingkatkan hingga 3 g / hari pada awalnya untuk infeksi berat.
    • Anak: 30-100 mg / kg berat badan / hari.
  2. Gonorea
    • Dewasa: dosis 2,5 g / hari selama 1-2 hari.
    • Sebagai alternatif: diberikan dosis 2,5 g pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 2 g / hari pada masing-masing 4 hari berikutnya.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Hipersensitivitas
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Stomatitis ( inflamasi lapisan mukosa dari struktur apa pun pada mulut)
  • Ensefalopati (mengacu pada kelainan struktur atau fungsi otak )
  • Depresi mental dan sakit kepala, ototoksisitas (gangguan pada fungsi pendengaran dan keseimbangan akibat dari paparan obat)
  • Anemia hemolitik (bentuk Mediterania G6PD)
  • Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis perifer dan optik
    Berpotensi Fatal: Depresi sumsum tulang; sindrom bayi abu-abu, reaksi alergi berat.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap kandungan dalam produk
  • Depresi sumsum tulang yang sudah ada sebelumnya atau diskrasia darah
  • Setelah menerima imunisasi aktif
  • Kehamilan dan menyusui

Interaksi Obat
Berpotensi Fatal: Obat-obatan yang menekan fungsi sumsum tulang.

Kategori Kehamilan
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil.

Perhatian Menyusui
Tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.