Obat Antibiotik

Ratrim

Klikdokter, 14 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ratrim adalah obat untuk mengatasi infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Ratrim merupakan antibiotik yang diproduksi oleh PT Rama Emerald Multi Sukses. Obat ini mengandung kombinasi co-trimoxazole: trimethoprim dan sulfamethoxazole.

Obat Ratrim digunakan untuk mengatasi infeksi sistemik yang dipicu oleh bakteri.

Kandungan sulfamethoxazole dapat memengaruhi sintesis folic acid dari bakteri. Sedangkan, trimethoprim menghambat penurunan dihydrofolic acid menjadi tetrahydrofolate.

Artikel Lainnya: Telinga Tiba-tiba Tak Bisa Mendengar, Jangan-Jangan Otitis Media Akut

Keterangan

Sebelum digunakan, perhatikan keterangan obat Ratrim berikut ini:

  1. Ratrim Suspensi

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibakteri Kombinasi.
  • Kandungan: Co-trimoxazole: trimethoprim 40 mg, sulfamethoxazole 200 mg per 5 ml.
  • Bentuk: Suspensi.
  • Satuan Penjualan: Botol.
  • Kemasan: Botol @ 60 ml.
  • Farmasi: PT Rama Emerald Multi Sukses.
  • Harga: -
  1. Ratrim Tablet

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibakteri Kombinasi.
  • Kandungan: Co-trimoxazole: trimethoprim 80 mg, sulfamethoxazole 400 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet.
  • Farmasi: PT Rama Emerald Multi Sukses.
  • Harga: -

Kegunaan

Ratrim digunakan untuk mengobati beberapa kondisi berikut:

Artikel Lainnya: Bronkitis Akut dan Kronis Ini Perbedaannya

Dosis & Cara Penggunaan

Ratrim termasuk obat keras yang harus melalui resep dokter.

  1. Infeksi Saluran Kemih, Bronkitis Kronis dengan Eksaserbasi Akut, Otitis Media Akut

  • Dewasa: 960 mg 2x per hari.
  • Infeksi berat: 2,88 gr per hari, dibagi jadi dua dosis.
  • Anak 6 minggu-5 bulan: 120 mg 2x per hari.
  • Anak 6 bulan-5 tahun: 240 mg 2x per hari.
  • Anak 6-11 tahun: 480 mg 2x per hari.
  1. Pneumocystis Carinii Pneumonia

  • Dewasa: 120 m /kgBB per hari.
  • Anak ≥ 4 minggu: Sama dengan dosis dewasa.
  1. Profilaksis Pneumocystis Carinii Pneumonia

  • Dewasa: 960 mg 1x per hari selama seminggu; 960 mg 1x per hari 3x seminggu pada hari lain.
  • Anak ≥ 4 minggu: 15-30 mg/kgBB 2x per hari, 2-3x seminggu.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 15-30 derajat Celsius.

Artikel Lainnya: Faktor Risiko Pneumonia yang Wajib Anda Waspadai

Efek Samping

Efek samping yang dapat timbul selama penggunaan Ratrim berupa:

  • Reaksi alergi menyeluruh.
  • Miokarditis alergi.
  • Menggigil.
  • Erupsi kulit menyeluruh.
  • Fotosensitivitas.
  • Gatal.
  • Mual.
  • Nyeri perut.
  • Diare.
  • Anoreksia.
  • Gagal ginjal.

Overdosis

Penggunaan co-trimoxazole yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan gejala-gejala berikut:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Pusing.
  • Ruam kulit.
  • Sakit kepala.
  • Ataksia.
  • Mengantuk.
  • Disuria.
  • Kelemahan dan kebingungan.
  • Pembengkakan wajah.
  • Sedikit peningkatan serum aminotransferase.
  • Depresi sumsum tulang.

Kontraindikasi

Hindari konsumsi Ratrim pada orang dengan kondisi medis berikut:

  • Hipersensitif terhadap trimethoprim/sulfonamides.
  • Gagal hati berat.
  • Gangguan hematologis.

Artikel Lainnya: Fakta tentang Pneumonia yang Perlu Anda Tahu

Interaksi Obat

Berikut interaksi obat yang dapat timbul pada penggunaan Ratrim:

  • Menaikkan risiko hiperkalemia apabila digunakan berbarengan dengan ACE inhibitor.
  • Menaikkan risiko methaemoglobinaemia apabila digunakan berbarengan dengan prilocaine.
  • Menaikkan risiko aritmia aritmia ventrikel apabila digunakan berbarengan dengan amiodarone.
  • Menaikkan risiko kristalit apabila digunakan berbarengan dengan methenamine.
  • Menaikkan konsentrasi zalcitabine, zidovudine, serta lamivudine dalam plasma.
  • Menaikkan konsentrasi plasma apabila digunakan berbarengan dengan procainamde dan/atau amantadine.
  • Menaikkan risiko toksisitas apabila digunakan berbarengan dengan azathioprine dan mercaptopurine.
  • Menaikkan kadar dari digoxin.
  • Menaikkan risiko terjadinya trombositopenia apabila digunakan berbarengan dengan diuretik.

Kategori Kehamilan

Kategori D: Ada bukti bahwa obat memiliki risiko pada janin manusia. Pada beberapa kasus, penggunaan obat mempunyai manfaat lebih banyak ketimbang potensi risiko yang dapat ditimbulkan.

Peringatan Menyusui

Obat terserap ke dalam ASI. Wanita menyusui disarankan untuk tidak menyusui bayinya selama menjalani terapi dengan obat ini.