Obat Gangguan Pencernaan

Rantin

Klikdokter, 08 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Rantin digunakan untuk menangani gejala dan penyakit akibat produksi asam lambung yang berlebihan.

Pengertian

Rantin adalah sediaan obat yang mengandung Ranitidine HCl. Ranitidine digunakan untuk terapi pengobatan tukak lambung, tukak duodenum, hiperasiditas (sekresi berlebihan dari asam pada lambung, menyebabkan terjadinya erosi pada dinding lambung), gastritis (peradangan pada dinding lambung), refluks esofagitis (masuknya kembali makanan yang sudah berada dalam perut, ke dalam kerongkongan bagian bawah). Rantin tersedia dalam bentuk sediaan Tablet dan Injeksi, obat ini diproduksi oleh Kalbe Farma. Bedanya bentuk sediaan diformulasikan untuk memudahkan pasien yang sulit menelan.

Keterangan

  1. Rantin Tablet
    • Golongan: Obat keras
    • Kelas Terapi: Antasida, Antirefluks dan Antiulserasi
    • Kandungan: Ranitidine HCl 150 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Kalbe Farma.
    • Harga: Rp59.000 - Rp85.000/ Strip
  2. Rantin Injeksi
    • Golongan: Obat keras
    • Kelas Terapi: Antasida, Antirefluks dan Antiulserasi
    • Kandungan: Ranitidine HCl 50 mg/2 mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 2 mL
    • Farmasi: Kalbe Farma.
    • Harga: -

Kegunaan

Rantin digunakan untuk menangani gejala dan penyakit akibat produksi asam lambung yang berlebihan.

Dosis & Cara Penggunaan

Rantin termasuk golongan obat keras, penggunaan harus berdasarkan resep Dokter.

  • Ranitin Injeksi (secara Intramuskular dan Intravena):
    • Profilaksis aspirasi asam selama anestesi umum
      • Dewasa: 50 mg melalui injeksi intramuskular atau injeksi intravena lambat 45-60 menit sebelum induksi anestesi
    • Ulserasi stres saluran pencernaan bagian atas
      • Dewasa: 50 mg melalui injeksi intravena lambat sebagai dosis priming, di lanjutkan dengan dosis 0,125-0,25 mg / kgBB / jam sebagai infus intravena kontinu kemudian di alihkan ke dosis oral 150 mg di minum 2 kali sehari.
      • Anak: 1 mg / kgBB (maks: 50 mg) melalui injeksi intravena lambat selama setidaknya 2 menit setiap 6-8 jam atau 0,125-0,25 mg / kgBB / jam sebagai infus terus menerus.
    • Kondisi hipersekresi
      • Dewasa: Dosis awal: 1 mg / kgBB/ jam, dosis dapat di tingkatkan sebesar 0,5 mg / kgBB / jam setelah 4 jam jika perlu.
  • Ranitidine Tablet
    • Tukak Duodenum
      • Dewasa:150 mg 2 x sehari atau 300 mg 1 x sehari selama 4-8 minggu.
    • Tukak Lambung
      • Dewasa: 150 mg 2 x sehari selama 2 minggu.
    • Tukak Gaster dan Duodenum
      • Terapi pemeliharaan: 150 mg pada malam hari sebelum tidur. Pengobatan kondisi hipersekresi patologis misalnya,
    • Sindrom Zollinger-Ellison dan Mastositosis sistemik, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease )
      150 mg 2 x sehari.
    • Penyakit berat: Hingga 6 g / hari.
      Esofagitis Erosive: 150 mg 4 x sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius, serta terhindar dari cahaya dan kelembaban.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Rantin, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Malaise atau lemas
  • Pusing
  • Ruam kulit

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Rantin pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif terhadap ranitidin.

Interaksi Obat
Penggunaan Rantin bersamaan dengan / warfarin dapat memengaruhi waktu protrombin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Rantin ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Ranitidine dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.