Obat Alergi

Proxona

Klikdokter, 02 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Proxona digunakan untuk mengatasi alergi, misalnya seperti alergi pada saluran pernafasan, alergi pada kulit dan alergi pada mata.

Pengertian

Proxona adalah sediaan obat dalam bentuk kaplet yang diproduksi ole PT Harsen Indonesia. Proxona digunakan untuk mengatasi alergi, seperti alergi pada saluran pernafasan, alergi pada kulit dan alergi pada mata. Setiap kaplet Proxona mengandung Dexchlorpheniramine maleate dan Dexamethasone.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergi
  • Kandungan: Dexchlorpheniramine maleate 2 mg, Dexamethasone 0.5 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: PT Harsen Indonesia
  • Harga: Rp2.000 - Rp5.500/ Strip

Kegunaan

Proxona adalah obat yang digunakan untuk mengatasi alergi, misalnya seperti alergi pada saluran pernafasan, alergi pada kulit , dan alergi pada mata.

Dosis & Cara Penggunaan

Proxona merupakan golongan obat keras, sehingga penggunaanya harus sesuai dengan resep dokter.

  • Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun: 1-2 tablet, diminum 3-4x sehari, sesudah makan dan pada saat akan tidur. Dosis maksimal: 8 tablet per hari.
  • Dosis anak usia < 12 tahun: Lebih baik disesuaikan dengan kondisi penyakit ketimbang berdasarkan usia atau berat badan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping


Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar
  • Kejang
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Gangguan tidur dan gangguan saluran pencernaan
  • Gangguan psikiatrik
  • Imunosupresi (misalnya infeksi sekunder)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang telah diketahui memiliki alergi terhadap kandungan Proxona.
  • Bayi baru lahir dan prematur.
  • Sedang dalam pengobatan MAOI.
  • Tukak lambung.
  • Bayi prematur atau neonatus cukup bulan.

Interaksi Obat

  • Depresan SSP misalnya, alkohol, barbiturat, hipnotik, analgesik opioid
  • Obat penenang anxiolytic dan neuroleptik; antimuskarinik lainnya; MAOI; betahistine; obat ototoxic.
  • Penurunan konsentrasi plasma dengan induser CYP3A4 (misalnya Barbiturat, karbamazepin, efedrin, fenitoin, rifabutin, rifampisin).
  • Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP3A4 (misalnya Erythromycin, ketoconazole, ritonavir).

Kategori Kehamilan

  • Dexchlorpheniramine maleate, Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) namun tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
  • Dexamethasone, Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada wanita menyusui karena sejumlah kecil kortikosteroid disekresikan ke dalam ASI.