Protecline

Pengertian

Protecline adalah obat yang mengandung Citicoline Na dan obat ini diproduksi oleh Promedrahardjo Farmasi Industri. Protecline diindikasikan untuk mengatasi gangguan pada pembuluh darah di otak, gangguan yang mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang, cidera kepala, penyakit Parkinson. Mekanisme kerja obat ini adalah meningkatkan sintesis fosfatidilkolin (fosfolipid membran neuron utama) dan meningkatkan produksi asetilkolin, meningkatkan aliran darah dan konsumsi oksigen di otak.

Keterangan

1. Protecline Injeksi
   • Golongan: Obat Keras
   • Kelas Terapi: Vasodilator Periferal dan Aktivator Serebral / Nootropik dan Neurotonik / Neurotropika
   • Kandungan: Citicoline Na 125 mg/ mL
   • Bentuk: Cairan Injeksi
   • Satuan Penjualan: Ampul
   • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 8 mL
   • Farmasi: Promedrahardjo Farmasi Industri.
   • Harga: Rp34.000 - Rp56.000/ Ampul
2. Protecline Kaplet
   
   • Golongan: Obat Keras
   • Kelas Terapi: Vasodilator Periferal dan Aktivator Serebral / Nootropik dan Neurotonik / Neurotropika
   • Kandungan: Citicoline Na 500 mg
   • Bentuk: Kaplet
   • Satuan Penjualan: Strip
   • Kemasan: Box, 5 Strip @ 6 Kaplet
   • Farmasi: Promedrahardjo Farmasi Industri
   • Harga: -

Kegunaan

Proteclin diindikasikan untuk gangguan pada pembuluh darah di otak, gangguan yang mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang, cidera kepala, penyakit Parkinson.

Dosis & Cara Penggunaan

Proteclin Injeksi merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

• Dewasa: 500-1.000 mg setiap hari diberikan melalui injeksi intra muskular (melalui otot) atau injeksi intra vena (melalui pembuluh darah) lambat selama 3-5 menit, atau melalui infus 40-60 tetes/menit.

Proteclin Kaplet merupakan golongan obat bebas, sehingga untuk penggunaan serta pembeliannya tidak memerlukan resep dokter.

• Dewasa: 500 mg diminum 1-2 kali sehari atau 1.000 mg diminum 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

• Gangguan jantung: denyut jantung lambat, detak jantung lebih cepat dari normal.
• Gangguan sauran pencernaan: Diare, ketidaknyamanan ulu hati, sakit perut.
• Gangguan umum: Kelelahan.
• Gangguan sistem saraf: Pusing, sakit kepala.
• Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam.
• Gangguan pembuluh darah: Hipotensi (tekanan darah rendah).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada penderita hipertonia (ketegangan otot) sistem saraf parasimpatis.

Interaksi Obat
Dapat mempotensiasi efek Levodopa.

Kategori Kehamilan
Keamanan dan kemanjuran pengobatan Citicoline untuk wanita hamil belum ditetapkan secara klinis, oleh karena itu jangan gunakan obat ini kecuali diarahkan oleh dokter.

Perhatian Menyusui
Keamanan dan kemanjuran pengobatan Citicoline untuk ibu menyusui belum ditetapkan secara klinis, oleh karena itu jangan gunakan obat ini kecuali diarahkan oleh dokter.