Obat Gangguan Pencernaan

Proster

Klikdokter, 02 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Proster digunakan untuk mencegah dan mengobati tukak (luka) pada lambung dan usus yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid.

Pengertian

Proster adalah sediaan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati tukak (luka) pada lambung dan usus yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid. Proster memiliki kandungan zat aktif Misoprostol yang bekerja dengan cara melindungi saluran pencernaan dengan menghambat sekresi asam lambung.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Agen Antireflux, dan Antiulceran
  • Kandungan: Misoprostol 200 mcg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Guardian Pharmatama/ Nulab Pharmaceutical Indonesia

Kegunaan

Proster digunakan untuk mencegah dan mengobati tukak (luka) pada lambung dan usus yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid.

Dosis & Cara Penggunaan

Proster termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran resep dokter:

  1. Mencegah tukak yang diinduksi oleh obat anti inflamasi non steroid
    Dewasa: 1 tablet, diminum 2-4 kali sehari. Jika tidak ditoleransi, dosis dapat di kurangi hingga 1/2 tablet diminum 4 kali sehari.
  2. Tukak lambung dan usus yang diinduksi oleh obat anti inflamasi non steroid
    Dewasa: 4 tablet diminum setiap hari dalam 2-4 dosis terbagi untuk setidaknya selama 4 minggu bahkan jika gejala lebih cepat berkurang, dapat berlanjut hingga 8 minggu jika diperlukan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu atau di bawah suhu 25 ° C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Proster, antara lain:

  • Dispepsia (rasa tidak enak pada perut bagian atas)
  • Perut kembung
  • Ruam
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Mual, muntah
  • Diare

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Proster pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Penggunaan bersamaan obat oksitosin atau agen induksi persalinan lainnya.
  • Kehamilan, termasuk yang tidak dikonfirmasi oleh USG atau tes biologis, kehamilan ektopik, Kontraindikasi: untuk mifepristone, kehamilan melebihi 49 hari amenorea.
  • Ketika persalinan telah dimulai, kecurigaan atau bukti kompromi janin sebelum induksi atau parut uterus, kelainan uterus.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Proster:

  • Antasida yang mengandung Mg dapat memperburuk diare yang diinduksi misoprostol.
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan efek uterotonik jika diberikan bersamaan dengan obat oksitosin atau agen induksi persalinan lainnya.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Proster ke dalam Kategori X:
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.

Overdosis

  • Pemberian Proster yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti kejang, gemetar, sesak napas, diare, sakit perut, demam, jantung berdebar, hipotensi, denyut jantung lambat.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan suportif. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.