Obat Saluran Kemih dan Prostat

Prostam SR

Klikdokter, 27 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Prostam SR merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan gejala saluran kemih bawah karena penyakit Benign Prostatic Hyperlasia (BPH).

Pengertian

Prostam SR adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan gejala saluran kemih bawah karena penyakit Benign Prostatic Hyperlasia (BPH). Prostam SR mengandung Tamsulosin HCL yang berfungsi untuk pengobatan kondisi pembesaran kelenjar prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperlasia (BPH) yang banyak dialami oleh pasien pria berusia 50 tahun. Prostam selain mengobati dapat juga untuk mencegah terkena kondisi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Tamsulosin HCl membantu menenangkan dan melemaskan otot di sekitar kelenjar prostat dan saluran kemih untuk melancarkan aliran urine.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat untuk Gangguan Kandung Kemih & Prostat
  • Kandungan: Tamsulosin HCl 0.4 mg
  • Bentuk: Tablet Lepas Lambat
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical Laboratories.
  • Harga: Rp14.000 - Rp22.000/ Strip

Kegunaan

Prostam SR berfungsi untuk pengobatan kondisi pembesaran kelenjar prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperlasia (BPH) yang banyak dialami oleh pasien pria berusia 50 tahun.

Dosis & Cara Penggunaan

Prostam SR merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pembelian dan penggunaan Prostam SR harus menggunakan resep Dokter. 

Dewasa: 1 tablet diminum 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Prostam SR adalah:

  • Sakit kepala
  • Gelisah
  • Gatal
  • Muncul ruam pada kulit
  • Kelelahan
  • Penurunan tekanan darah
  • Gangguan fungsi organ hati dan pencernaan

Overdosis

  • Gejala: Efek tekanan darah rendah yang parah, muntah, diare.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Memiliki riwayat hipotensi ortostatik.
  • Gangguan ginjal berat (CrCl <10 mL / menit).
  • Gangguan hati berat (skor Child-Pugh> 9).
  • Penggunaan bersama dengan golongan obat penghambat CYP3A4 yang kuat pada pemetabolisme CYP2D6 yang buruk.

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Prostam SR secara bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Golongan inhibitor CYP3A4 yang lemah atau kuat (misalnya simetidin, ketokonazol) dan inhibitor CYP2D6 yang kuat (misalnya paroxetine)
  • Furosemid.
  • Diklofenak dan warfarin
  • Golongan penghambat PDE5
  • Golongan penghambat adrenoseptor α1 lainnya.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Prostam SR ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Tidak ada data tentang adanya obat dalam ASI, efek pada bayi yang disusui, atau pada produksi ASI. Tidak ada data yang tersedia; Karena potensi tamsulosin menyebabkan hipotensi, maka menyusui tidak dianjurkan jika mengonsumsi tamsulosin.