Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Propylthiouracil

Klikdokter, 27 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Propylthiouracil merupakan obat yang dapat mengatasi hipertiroidsme atau kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Pengertian

Propylthiouracil adalah obat yang dapat mengatasi hipertiroidsme atau kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Prorylthiouracil menghambat produksi hormon tiroid dengan mencegah yodium teroksidasi dalam kelenjar tiroid. Prorylthiouracil juga memblokir deiodinasi perifer tiroksin menjadi tri-iodothyronine.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti tiroid
  • Kandungan: Propylthiouracil 100 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Dexa Medica; Indofarma.
  • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Prostimix
  • Harga: Rp5.000 - Rp20.000/ Strip

Kegunaan

Propylthiouracil digunakan untuk menangani gejala keringat berlebih, berat badan menurun, mudah emosi, pembesaran kelenjar tiroid serta tremor yang biasa terjadi pada penyakit hipertiroid dimana terdapat banyak hormon tiroid dalam tubuh.

Dosis & Cara Penggunaan

Propylthiouracil merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunannya harus menggunakan resep Dokter. 

  • Dosis awal: 300 mg diberikan setiap hari dalam 3 dosis terbagi dengan jarak pemberian kira-kira 8 jam.
  • Untuk kasus yang parah atau gondok yang sangat besar: dosis awal: 400 mg diberikan setiap hari; dosis 600-900 mg setiap hari mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
  • Dosis pemeliharaan (sekali eutiroid): dosis 50-150 mg/ perhari biasanya dilanjutkan selama 1-2 tahun. Sesuaikan dosis berdasarkan tolerabilitas pasien, respons klinis, dan status tiroid.
  • Anak usia 6-10 tahun: dosis 50-150 mg diberikan setiap hari. Dosis diberikan dalam 3 dosis terbagi setiap hari dengan jarak pemberian kira-kira 8 jam.
  • Anak usia > 10 tahun: dosis 150-300 mg diberikan setiap hari. Dosis diberikan dalam 3 dosis terbagi setiap hari dengan jarak pemberian kira-kira 8 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi obat Propylthiouracil adalah:

  • Leukopenia (penurunan jumlah sel leukosi) ringan,
  • Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal).
  • Ruam kulit, urtikaria (gatal biduran)
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Demam
  • Ketidaknyamanan saluran pencernaan
  • Muntah
  • Sakit kepala

Overdosis
Penggunaan Propylthiouracil dalam dosis berlebih dapat menimbulkan beberapa gejala:

  • Agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk granulosit)
  • Pansitopenia
  • Gangguan epigastrium
  • Mual, muntah
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Artralgia
  • Hipotiroidisme
  • Edema (bengkak)
  • Pruritus (gatal)


Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap propylthiouracil.

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Propylthiouracil dengan obat-obat berikut:

  • Antikoagulan (misalnya warfarin)
  • β bloker
  • Digoksin
  • Teofilin

Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan propylthiouracil ke dalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Perhatian Menyusui
Obat ini didistribusikan melalui ASI, tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita menyusui kecuali benar-benar diperlukan. Semua risiko dan manfaatnya harus dibicarakan dengan dokter sebelum minum obat ini.