Profibrat 200 M

Pengertian

Profibrat adalah obat yang diproduksi oleh Pharos Indonesia. Obat ini mengandung Fenofibrat yang diindikasikan untuk mengatasi hiperkolesterolemia karena keturunan, hiperlipidemia campuran (karena keturunan, kadar HDL terlalu rendah sementara kadar LDL normal) dan hipertrigliseridemia endogen (kadar trigliserida tinggi dan kolesterol rendah). Mekanisme kerja obat ini adalah mengurangi trigliserida plasma. Dengan demikian, menghasilkan penurunan VLDL dan LDL dan peningkatan level HDL.

Keterangan

• Golongan: Obat Keras
• Kelas Terapi: Agen Dislipidemik
• Kandungan: Fenofibrat 200 mg
• Bentuk: Kapsul
• Satuan Penjualan: Strip
• Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
• Farmasi: Pharos Indonesia
• Harga: Rp128.000 - Rp215.000/ Strip

Kegunaan

Profibrat diindikasikan untuk mengatasi hiperkolesterolemia karena keturunan, hiperlipidemia campuran (karena keturunan, kadar HDL terlalu rendah sementara kadar LDL normal), dan hipertrigliseridemia endogen (kadar trigliserida tinggi dan kolesterol rendah).

Dosis & Cara Penggunaan

Profibrat merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

• Dewasa: diberikan dosis 300 mg setiap hari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg setiap hari.
• Dosis pemeliharaan: 200 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius, serta terhindar dari kelembaban.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

• Gangguan saluran pencernaan
• Reaksi alergi pada kulit
• Sakit kepala
• Vertigo
• Kelelahan

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

• Disfungsi hati dan ginjal yang parah
• Batu empedu
• Kehamilan, dan ibu menyusui

Interaksi Obat
Profibrat akan berinteraksi ika diberikan bersaman dengan obat berikut:

• Antikoagulan
• Golongan obat inhibitor reduktase HMG-CoA

Kategori Kehamilan
Kategori C: Salah satu studi pada hewan telah mengungkapkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat harus diberikan hanya jika manfaat potensial membenarkan potensi risiko pada janin.