Obat Antinyeri

Profenid

Klikdokter, 20 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Profenid diindikasikan untuk pemengkakan dan nyeri pasca trauma, gangguan pada pada otot dan sendi, dismenore.

Pengertian

Profenid adalah obat dengan kandungan Ketoprofen yang diindikasikan untuk mengobati nyeri sendi dan otot, seperti arthritis (peradangan sendi), ankylosing spondylitis (peradangan sendi pada punggung), osteoarthritis (sendi terasi kaku, nyeri, dan bengkak). Ketoprofen merupakan obat anti inflamasi non steroid yang memiliki sifat antipiretik, antiinflamasi, dan analgesik. Bekerja dengan menghambat pembentukan prekursor prostaglandin (zat yang dikeluarkan tubuh untuk kontraksi dan relaksasi otot polos sehingga menimbulkan nyeri).

Keterangan

  1. Profenid E Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Ketoprofen 100 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Enterik
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet Salut Enterik
    • Farmasi: Aventis Indonesia Pharma
    • Harga: Rp56.000 - Rp90.000/ Strip
  2. Profenid Gel

    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Ketoprofen 2.5%
    • Bentuk: Gel
    • Satuan Penjualan: Tube
    • Kemasan: Box, 1 Tube @ 30 gram
    • Farmasi: Aventis Indonesia Pharma
    • Harga: Rp77.000 - Rp105.000/ Strip
  3. Profenid Suppositoria
     
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Ketoprofen 100 mg
    • Bentuk: Suppositoria
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 2 Strip @ 5 Suppositoria
    • Farmasi: Aventis Indonesia Pharma.
    • Harga: Rp17.000 - Rp35.000/ Suppositoria

Kegunaan

Profenid diindikasikan untuk mengobati nyeri sendi dan otot, seperti arthritis, ankylosing spondylitis, osteoarthritis, nyeri pinggang, nyeri ringan hingga sedang, dismenore (nyeri perut saat haid).

Dosis & Cara Penggunaan

Profenid merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Aturan penggunaan Profenid Tablet
    • Dosis: diminum 2-3 x sehari 1 tablet dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
  2. Aturan penggunaan Profenid Gel
    • Oleskan pada bagian yang sakit 2 x sehari. Lama terapi maksimal 7 hari.
  3. Aturan penggunaan Profenid Suppositoria
    • Dosis: 1 suppositoria dimasukkan kedalam anus 1 x sehari digunakan pada malam hari disertai penggunaan obat oral. Jika digunakan sebagai terapi tunggal, dianjurkan 2 x sehari 1 suppositoria.

Cara Penyimpanan

  • Profenid Tablet dan Gel: Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.
  • Profenid Suppositoria: Simpan pada suhu antara 2-8 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi:

  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Edema (bengkak)
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Reaksi alergi pada kulit
  • Kulit kering

Overdosis
Penggunaan Profenid dalam dosis berlebih dapat menimbulkan beberapa gejala:

  • Mengantuk
  • Nyeri epigastrium
  • Mual, dan muntah
  • Koma
  • Pusing
  • Pingsan
  • Sakit kepala
  • Jarang: diare dan sesekali kejang.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap ketoprofen, aspirin, atau obat anti inflamasi non steroid lainnya.
  • Riwayat perdarahan gastrointestinal, perforasi, atau ulserasi terkait terapi anti inflamasi non steroid.
  • Asma yang peka terhadap aspirin
  • Ulserasi gastrointestinal
  • Perdarahan
  • Dispepsia kronis
  • Gagal jantung berat
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan CABG
  • Diatesis hemoragik

Interaksi Obat

  • Mengurangi efek diuretik dan ACE inhibitor atau agen antihipertensi lainnya.
  • Meningkatkan konsentrasi serum dengan probenesid.
  • Meningkatkan risiko nefrotoksisitas dengan siklosporin dan tacrolimus.
  • Eksaserbasi gagal jantung dengan glikosida jantung.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan inhibitor ACE, diuretik, antagonis reseptor angiotensin, heparin, siklosporin, tacrolimus, trimethoprim.
  • Meningkatkan kadar dan risiko toksisitas dengan litium, digoksin, metotreksat.
  • Meningkatkan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi dan perdarahan dengan obat anti inflamasi non steroid, aspirin, kortikosteroid, dan antikoagulan lainnya (misalnya: Warfarin, heparin).

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Profenid ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah diekskresikan melalui ASI. Tidak dianjurkan untuk digunakan pada ibu menyusui.