Obat Antibiotik

Probiotin

Klikdokter, 19 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Probiotin merupakan obat yang mengandung clindamisin.

Pengertian

Probiotin adalah obat yang mengandung Clindamycin. Clindamycin merupakan antibiotik spektrum luas yang menyerupai linkomisin namun aktivitasnya lebih besar pada organisme yang sensitif terhadap Staphylococcus aureus, D. pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Streptococci (kecuali Streptococcus faecalis), Streptococcus viridans dan Avtinomyces israelli serta aktif terhadap Bacteroides fragilis dan kuman patogen anaerob yang peka lainnya. Clindamycin bekerja dengan mengambat sintesa protein. Probiotin dapat digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi pada sistem pencernaan, sendi dan tulang seperti osteomyelitis, darah, kulit, paru-paru, organ reproduksi wanita, serta infeksi pada organ-organ dalam lainnya. Selain itu, Probiotin juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi gigi yang tidak dapat diatasi oleh antibiotik lainnya.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Clindamycin 150 mg; Clindamycin 300 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 strip @ 10 kapsul
  • Farmasi: Tropica Mas
  • Harga: Rp95.000 - Rp160.000/ Strip

Kegunaan

Probiotin digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami infeksi bakteri anaerob Gram positif yang peka, seperti streptococcus, pneumococcus dan staphytococcus

Dosis & Cara Penggunaan

Probiotin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Aturan penggunaan:

  1. Dewasa
    • Infeksi serius: dosis 150 - 300 mg diberikan tiap 6 jam
    • Infeksi lebih serius: dosis 300 - 450 mg diberikan tiap 6 jam.
  2. Anak
    • Infeksi berat: dosis 8 - 16 mg/kg berat badan dibagi dalam 3 - 4 dosis.
    • Infeksi lebih serius: dosis 16 - 20 mg/kg berat badan dibagi dalam 3 - 4 dosis.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Probiotin:

  • Mual, muntah dan kolitis pseudomembranousa
  • Pruritus, rash, urtikaria
  • Hati: jaundice, abnormalitas test fungsi hati
  • Disfungsi ginjal (azotemia, oliguria, proteinuria)
  • Agranulositosis, thrombositopenia
  • Polyarthritis (inflamasi atau peradangan pada sendi)
  • Neutropenia sementara (leukopenia), eosinofilia

Overdosis
Penggunaan Probiotin dalam dosis berlebih dapat menyebabkan beberapa gejala:

  • Dermatitis (peradangan pada kulit)
  • Nefrotoksisitas (disfungsi ginjal akibat paparan obat-obatan)
  • Hepatotoksisitas (disfungsi hati akibat paparan obat-obatan)
  • Kelainan darah
  • Diare berat dan kolitis pseudomembran yang dapat mengakibatkan kematian

Kontraindikasi
Pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotik clindamicin atau linkomisin.

Interaksi Obat

  • Probiotin (Clindamicin HCl) dapat berinterasi dengan obat-obat golongan antidiare dan adsorben
  • Tidak dianjurkan diminum bersama dengan obat yang mengandung kaolin atau attapulgite
  • Probiotin jika digunakan bersama dengan warfarin, acenokumarol, dan fluindion dapat meningkatkan perdarahan dengan antagonis.

Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Probiotin ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:
Studi reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita pada trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Klindamisin telah dilaporkan muncul dalam ASI dalam kisaran 0,5 sampai 3,8 mcg / mL; klindamisin berpotensi menyebabkan efek buruk pada flora saluran cerna bayi yang disusui.