Obat Antibiotik

Primet

Klikdokter, 19 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Primet merupakan obat yang mengandung pyrimetamine 25 mg.

Pengertian

Primet adalah obat yang mengandung Pyrimetamine. Pyrimetamine merupakan obat yang dapat mengobati penyakit toksoplamosis (penyakit parasitik yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii). Pyrimetamine adalah antagonis asam folat yang secara struktural mirip dengan Trimethoprim, Pyrimetamine menghambat reduktase dihydrofolate parasit, sehingga menghambat sintesis asam tetrahidrofolat vital dan aktif terhadap bentuk pre-erythrocytic dan juga schizontocide kerja lambat.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antidiare
  • Kandungan: Pyrimethamine 25 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Ikapharmindo Putramas
  • Harga: Rp17.000 - Rp30.000/ Strip

Kegunaan

Primet digunakan untuk mengobati penyakit toksoplasmosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Primet merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter.

  1. Dewasa
    Dalam kombinasi dengan sulfonamida atau antibakteri lain yang sesuai:
    • Dosis awal: 4 tablet selama 1-2 hari, lalu diberikan dosis 1-2 tablet setiap hari.
    • Dosis alternatif: diberikan 2-3 tablet setiap hari dalam kombinasi dengan kalsium sulfonamida dan leucovorin, selama 1-3 minggu tergantung pada respon dan toleransi pasien. Dosis dapat dikurangi hingga 50% dan dilanjutkan selama 4-5 minggu.
  2. Anak
    Dalam kombinasi dengan sulfonamida atau antibakteri lain yang sesuai:
    • Anak usia 5-6 tahun: dosis awal: diberikan dosis 2mg / kg berat badan (Maksimal: 50 mg), lalu dosis 1 mg / kg berat badan (Maksimal: 25 mg) setiap hari.
    • Anak usia > 6 tahun: Sama dengan dosis dewasa.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius, serta terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Primet ini adalah:

  • Terbentuknya ruam pada kulit
  • Anemia Makrositik (apabila menggunakan primet dalam dosis besar)
  • Leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh)
  • Trombositopenia (kondisi di mana jumlah trombosit (platelet/keping darah) dalam darah lebih rendah dari normal)
  • Anemia Megaloblastik (anemia yang disebabkan oleh kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah karena kekurangan vit B12)
  • Pansitopenia (keadaan dimana terjadi penurunan jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit).

Overdosis

  • Gejala: Muntah parah dan berulang, mual, sakit perut, kejang, gemetar, dan depresi pernapasan.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap komposisi dari primet
  • Pasien yang memiliki riwayat malaria resisten
  • Pasien yang memiliki riwayat penyakit megaloblastik anemia
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat

  • Pyrimetamine bila dikonsumsi bersama dengan lorazepam dapat mempercepat hepatotoksik
  • Pyrimetamine bila dikonsumsi bersama dengan proguanil, sulfonamides, zidovudine and cytostatic agents dapat meningkatkan supresi sum-sum tulang belakang.
  • Pyrimetamine bila dikonsumsi bersama dengan co-trimoxazole or other sulfonamides dapat meningkatkan resiko pansitopenia dan anemia megaloblastik yang serius

Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan primet ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada ibu menyusui.