Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Obat Gangguan Pencernaan

Prilos

Klikdokter, 18 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Prilos digunakan untuk mengobati maag, tukak lambung, refluks esofagus (asam dari perut mengalir kembali ke esofagus).

Pengertian

Prilos adalah sediaan obat dalam bentuk tablet yang diproduksi oleh Pyridam Farma. Prilos digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung, misalnya pada penderita tukak lambung. Setiap kapsul Prilos mengandung Omeprazole 20 mg.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Agen Antirefluks, dan Antiulserasi
  • Kandungan: Omeprazole 20 mg
  • Bentuk: Kapsul Lepas Lambat 
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 4 Kapsul Lepas Lambat
  • Farmasi: Pyridam Farma
  • Harga: Rp65.000 - Rp100.000/ Strip

Kegunaan

Prilos digunakan untuk mengobati maag, tukak lambung, refluks esofagus (asam dari perut mengalir kembali ke esofagus).

Dosis & Cara Penggunaan

Prilos termasuk golongan obat keras, sehingga pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep Dokter.

  1. Memberantas bakteri H. pylori terkait dengan penyakit tukak lambung
    • Dewasa: 20 mg diminum 2 kali sehari selama 1 minggu dalam kombinasi dengan klaritromisin dan dengan amoksisilin atau metronidazol. Atau, 40 mg diminum sekali sehari selama 1 minggu dalam kombinasi dengan amoksisilin dan metronidazol.
    • Anak usia > 4 tahun dengan berat badan 15-30 kg: 10 mg diminum 2 kali sehari.
    • Anak usia > 4 tahun dengan berat badan 31-40 kg: 20 mg diminum 2 kali sehari. Semua dosis diberikan dalam kombinasi dengan amoksisilin dan klaritromisin selama 1 minggu.
  2. Tukak Lambung (Maag)
    • Dewasa: 20 mg atau 40 mg sekali sehari. Durasi pengobatan: 4 minggu (ulkus duodenum); 8 minggu (tukak lambung). Pemeliharaan: 10-20 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 40 mg sesuai dengan respons.
  3. Penyakit refluks gastroesofagus
    • Dewasa: 20 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Untuk kasus parah: 40 mg sekali sehari selama 8 minggu. Pemeliharaan: 10 mg sekali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg sekali sehari jika perlu.
    • Anak usia ≥1 tahun dengan berat 10-20 kg: 10 mg diminum sekali sehari, tingkatkan dosis menjadi 20 mg sekali sehari jika perlu.
    • Anak usia ≥2 tahun dengan berat> 20 kg: 20 mg diminum sekali sehari, tingkatkan dosis menjadi 40 mg sekali sehari jika perlu.
    • Durasi pengobatan: 4-8 minggu.
  4. Sindrom Zollinger-Ellison
    • Dewasa: Awalnya, diberikan dosis 60 mg setiap hari, sesuaikan dosis dengan kebutuhan. Dosis umum: 20-120 mg setiap hari. Dosis> 80 mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Rendahnya kadar magnesium dalam tubuh (hipomagnasaemia)
  • Patah tulang karena osteoporosis
  • Diare terkait Clostridium difficile
  • Kekurangan vitamin B12 (jika di gunakan sebagai terapi jangka panjang)
  • Infeksi saluran cerna (misal. Salmonella, Campylobacter)
  • Mual, muntah
  • Diare, sembelit
  • Perut kembung
  • Sakit perut
  • Kelemahan
  • Lemas
  • Peningkatan enzim hati
  • Biduran, ruam, gatal
  • Sakit kepala, pusing
  • Mengantuk
  • Vertigo

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, pusing, sakit perut, diare, sakit kepala, depresi dan kebingungan.

Kontraindikasi
Tidak boleh di gunakan bersamaan dengan nelfinavir.

Interaksi Obat

  • Dapat menurunkan konsentrasi nelfinavir dan atazanavir dalam plasma.
  • Meningkatkan risiko hipomagnesemia jika di berikan bersamaan dengan diuretik.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma tacrolimus, methotrexate.
  • Dapat menurunkan penyerapan itraconazole, ketoconazole, posaconazole, erlotinib.
  • Dapat menurunkan metabolisme diazepam, fenitoin, cilostazol.
  • Dapat mengurangi aktivitas antiplatelet clopidogrel.
  • Dapat meningkatkan bioavailabilitas digoxin.

Kategori Kehamilan
FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Prilos dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Data terbatas menunjukkan omeprazol mungkin ada dalam ASI; tidak ada data klinis tentang efek omeprazole pada bayi yang disusui atau pada produksi ASI.