Obat Gangguan Pencernaan

Pralax

Klikdokter, 11 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Pralax digunakan untuk mengatasi masalah konstipasi atau sembelit (susah untuk buang air besar), Ensafolapati hepatik.

Pengertian

Pralax adalah  salah satu nama dagang dari sediaan sirup yang mengandung zat aktif Lactulosa. Lactulosa dapat bekerja dengan cara mengalirkan cairan ke usus, sehingga membuat tinja menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan. Pralax berfungsi untuk mengatasi masalah konstipasi atau sembelit (susah untuk buang air besar). 

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Laksatif (pencahar)
  • Kandungan: Lactulosa 3.335 Gram/5 mL
  • Bentuk: Sirup
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 100 mL
  • Farmasi: Pratapa Nirmala
  • Harga: Rp93.000 - Rp125.000/ Botol

Kegunaan

Pralax digunakan untuk mengatasi masalah konstipasi atau sembelit (susah untuk buang air besar).

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Pralax adalah sebagai berikut:

Dosis biasa: 1-2 sendok makan (15-30 mL) perhari. dosis dapat ditingkatkan sampai dengan dosis 4 sendok makan (60 mL) perhari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius. Lindungi dari cahaya. Jangan didinginkan atau dibekukan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Pralax:

  • Perut kembung
  • Mual
  • Muntah

Overdosis

  • Gejala: Diare, kehilangan elektrolit tubuh, sakit perut.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Pralax pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Pasien yang menjalani diet bebas galaktosa.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Pralax:

  • Antasida
  • Obat anti infeksi

Kategori Kehamilan
Keamanan kehamilan menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Pralax ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:

Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) namun tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah obat didistribusikan ke dalam ASI; gunakan dengan hati-hati dan konsultasikan pada dokter.