Obat Jantung

Pradaxa

Klikdokter, 11 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Pradaxa digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada pasien dewasa.

Pengertian

Pradaxa adalah salah satu sediaan kapsul yang mengandung Dabigatran Etexilate dan diproduksi oleh Boehringer Ingelheim. Pradaxa digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada pasien dewasa yang menjalani operasi selektif penggantian tulang panggul atau operasi penggantian tulang lutut total dan mencegah stroke.

Pradaxa adalah obat yang digunakan untuk mencegah stroke dan penyumbatan darah yang berbahaya (misalnya di kaki atau paru-paru) memiliki jenis penyakit denyut jantung tidak teratur (fibrilasi atrium).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet dan Fibrinolitik
  • Kandungan: Dabigatran Etexilate 75 mg; Dabigatran Etexilate 110 mg; Dabigatran Etexilate 150 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Boehringer Ingelheim
  • Harga: Rp309.000 - Rp415.000/ Strip

Kegunaan

Pradaxa digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada pasien dewasa yang menjalani operasi selektif penggantian tulang panggul atau operasi penggantian tulang lutut total dan mencegah stroke.

Dosis & Cara Penggunaan

Pradaxa merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Pencegahan pembekuan darah setelah operasi panggul: 1 kapsul (110 mg) selama 1-4 hari setelah operasi, diikuti dengan 2 kapsul/hari selama 28-35 hari.
  • Pencegahan pembekuan darah setelah operasi lutut: 1 kapsul (110 mg) selama 1-4 hari setelah operasi, diikuti dengan 2 kapsul/hari selama 10 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Pradaxa, yaitu:

  • Perdarahan.
  • Epistaksis (mimisan/ pendarahan pada hidung).
  • Hemoptisis (ekspektorasi (batuk) darah atau mukus yang berdarah, berasal dari saluran napas bagian bawah).
  • Gangguan saluran cerna.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Hemartosis (pendarahan dalam rongga sendi).
  • Hematuria (adanya sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin).
  • Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin di dalam darah).
  • Trombositopenia (keadaan dimana jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya).
  • Hipersensitivitas (reaksi berlebihan, tidak diinginkan karena terlalu senisitifnya respon imun).
  • Hematoma (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah).

Overdosis
Dapat menyebabkan komplikasi perdarahan bila dikonsumsi dalam dosis yang berlebih.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Pradaxa pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif.
  • Gangguan ginjal berat (CrCl <30 mL / menit).
  • Manifestasi hemoragik, diatesis perdarahan, gangguan hemostatis secara spontan atau farmakologis.
  • Penggantian katup jantung prostetik; kerusakan hati atau penyakit hati. 
  • Penderita ulserasi saluran pencernaan, adanya neoplasma ganas dengan risiko tinggi perdarahan, cedera otak atau tulang belakang baru-baru ini, operasi tulang belakang atau mata, perdarahan intrakranial baru-baru ini, varises esofagus yang diketahui atau dicurigai, malformasi arteriovenosa, aneurisma vaskular atau intraspinal atau intracerebral mayor kelainan vaskular.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi jika diberikan secara bersamaan dengan Pradaxa:

  • Kuinidin.
  • Klaritromisin.
  • Ketokonazol.
  • Rifampisin.
  • Karbamazepin.
  • Antagonis vitamin K.
  • Amiodaron.
  • Verapamil.

Kategori Kehamilan
Keamanan kehamilan menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Pradaxa ke dalam Kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Tidak ada data klinis yang tersedia. Sebagai tindakan pencegahan, hentikan menyusui jika sedang menjalani terapi pengobatan dengan Pradaxa.