Obat Malaria

Plasmodin

Klikdokter, 01 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Plasmodin digunakan untuk mengatasi serangan akut malaria falciparum yang resisten terhadap pengobatan dengan klorokuin.

Pengertian

Plasmodin adalah obat yang yang mengandung zat aktif Sulfadoxine dan Pyrimethamine. Plasmodin digunakan untuk mengatasi serangan akut malaria falciparum yang resisten terhadap pengobatan dengan klorokuin. Plasmodin merupakan obat yang diproduksi oleh Ifars dalam bentuk sediaan kaplet. Plasmodin merupakan golongan obat keras, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antimalaria
  • Kandungan: Sulfadoxine 500 mg dan Pyrimethamine 25 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Ifars

Kegunaan

Plasmodin digunakan untuk mengatasi serangan akut malaria falciparum yang resisten terhadap pengobatan dengan klorokuin.

Dosis & Cara Penggunaan

Plasmodin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Plasmodin juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

2-3 kaplet sebagai dosis tunggal. Jangan ulangi dalam 7 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20° C - 25 ° C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Plasmodin yang mungkin terjadi adalah:

  • Biduran
  • Penyakit serum
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Mual, muntah
  • Sakit perut, diare
  • Sakit kepala
  • Vertigo, kejang-kejang

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Plasmodin pada pasien dengan kondisi:

  • Gangguan ginjal atau hati berat
  • Diskrasia darah
  • Hipersensitif terhadap komponen
  • Anemia megaloblastik karena defisiensi folat
  • Kehamilan saat aterm dan selama laktasi
  • Bayi berusia <2 tahun

Interaksi Obat

  • Peningkatan kadar halofantrin dan klorpromazin.
  • Efek warfarin meningkat.
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko myelosupresi dengan AZT, clozapine.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Plasmodin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Plasmodin yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti sakit kepala, mual, anoreksia, muntah, stimulasi sistem saraf pusat, anemia megaloblastik, leukopenia, trombositopenia, glositis dan kristaluria.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Emesis dan bilas lambung untuk mengurangi penyerapan obat. Pastikan pasien terhidrasi dengan cukup untuk mencegah kerusakan ginjal. Pantau sistem ginjal, hati, dan hematopoietik setidaknya 1 bulan setelah overdosis. Asam folinat dapat digunakan untuk jumlah trombosit atau sel darah merah yang tertekan. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.