Obat Gangguan Darah

Plasminex

Klikdokter, 10 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Plasminex merupakan obat yang mengandung Asam Traneksamat.

Pengertian

Plasminex adalah obat yang mengandung asam traneksamat. Asam traneksamat adalah golongan obat anti-fibrinolitik (menghambat pemutusan benang fibrin). Plasminex dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan, seperti pendarahan pasca operasi, mimisan, pendarahan akibat menstruasi berlebihan, dan pendarahan pada penderita angioedema (pembengkakan di bawah kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi) turunan. Cara kerja plasminex adalah menghambat pecahnya gumpalan darah sehingga pendarahan tidak terjadi lagi.

Keterangan

  1. Plasminex Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antifibrinolitik
    • Kandungan: Asam Traneksamat 500 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Sanbe Farma
    • Harga: Rp32.000 - Rp67.000/ Strip
  2. Plasminex Injeksi

    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antifibrinolitik
    • Kandungan: Asam Traneksamat 100 mg/mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Ampul @ 5 mL
    • Farmasi: Sanbe Farma
    • Harga: Rp8.000 - Rp20.000/ Ampul

Kegunaan

Plasminex dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan, seperti pendarahan pasca operasi, mimisan, pendarahan akibat menstruasi berlebihan.

Dosis & Cara Penggunaan

Plasminex merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Penggunaan Plasminex injeksi harus dilakukan dengan bantuan tenaga medis.

  1. Dosis Plasminex Injeksi
    • Fibrinolisis lokal: dosis 500-1.000 mg diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) lambat sebanyak 3 kali sehari.
    • Penderita gangguan fungsi ginjal dengan kadar serum kreatinin 120-250 mikromol / L: dosis 10 mg / kg berat badan diberikan 2 kali sehari.
    • Penderita gangguan fungsi ginjal dengan kadar serum kreatinin 250-500 mikromol / L: dosis 10 mg / kg berat badan/ hari.
    • Penderita gangguan fungsi ginjal dengan kadar serum kreatinin > 500 mikromol / L: dosis 5 mg / kg berat badan/ hari.
  2. Dosis Plasminex Tablet
    • Dosis: 1 tableet diminum 3-4 kali sehari.
    • Penderita gangguan fungsi ginjal dengan kadar kreatinin serum 120-250 mikromol / L: diberikan dosis 15 mg / kg berat badan diminum 2 kali sehari.
    • Penderita gangguan fungsi ginjal dengan kadar kreatinin serum 250-500 mikromol / L : diberikan dosis 15 mg / kg berat badan diminum tiap 24 jam.
    • Penderita gangguan fungsi ginjal dengan kadar kreatinin serum > 500 mikromol / L: dosis 12,5 mg / kg berat badan diminum tiap 24 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Plasminex adalah:

  • Diare
  • Pusing
  • Tromboemboli (sumbatan pembuluh darah)
  • Mual dan muntah
  • Gangguan pada penglihatan warna
  • Hipotensi (tekanan darah lebih rendah dari normal)

Overdosis

  • Gejala: Kejang, pusing, sakit kepala, hipotensi, mual, muntah.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Plasminex pada penderita:

  • Memiliki riwayat hipersensitif terhadap asam traneksamat
  • Hematuria (kencing berdarah)
  • Gangguan penglihatan warna
  • Pasien yang memiliki risiko trombotik tinggi
  • Gangguan fungsi ginjal yang parah

Interaksi Obat

  • Plasminex oral dapat berinteraksi dengan hormon esterogen
  • Plasminex injeksi dapat berinteraksi dengan antibiotik penisilin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Plasminex ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Literatur yang diterbitkan melaporkan adanya asam traneksamat dalam ASI; tidak ada data tentang efek obat pada anak yang disusui atau efek pada produksi ASI.