Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Pinfetil

apt. Annas Reza, S.Farm, 08 Nov 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pinfetil adalah obat dengan kandungan clomiphene citrate yang digunakan untuk mengobati infertilitas (kemandulan) pada wanita dan oligospermia (rendahnya jumlah sperma). Obat ini tergolong obat keras.

Pinfetil

Pinfetil

Golongan

obat keras

Kategori obat

obat gangguan hormon dan kesuburan

Dikonsumsi oleh

dewasa  

Bentuk obat

tablet

Pinfetil untuk ibu hamil dan menyusui

kategori X: studi klinis pada ibu hamil menunjukan obat sangat berbahaya hingga menimbulkan abnormalitas pada janin.

peringatan menyusui :

Pinfetil belum diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Jangan gunakan  Pinfetil sebelum berkonsultasi dengan dokter

Pengertian Pinfetil

Pinfetil adalah obat yang mengandung  clomifene citrate, yaitu  senyawa non steroid yang dapat merangsang ovulasi (pembuahan). Pinfetil bermanfaat untuk mengobati infertilitas (kemandulan) pada wanita dan meningkatkan spermatogenesis atau proses pembentukan sel sperma di dalam testis. 

Clomiphene bekerja dengan cara merangsang ovulasi dengan menghambat efek umpan balik negatif dari estrogen dari lokasi reseptor di hipotalamus dan hipofisis sehingga meningkatkan sekresi  hormon reproduksi.

Pinfetil diproduksi oleh Novell Pharmaceutical Lab dan tersedia dalam bentuk tablet. Pinfetil termasuk dalam obat keras yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Artikel lainnya: 7 Jenis Tes Kesuburan Wanita dalam Program Hamil 

Keterangan Pinfetil

Pinfetil Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat gangguan hormon dan kesuburan
  • Kandungan: Clomifene Citrate 50 mg
  • Kemasan: dus, 3 strip @ 10 tablet
  • Produksi: Novell Pharmaceutical Lab
  • Harga: Rp 98.480/strip-Rp 140.000/strip

Kegunaan Pinfetil

Pinfetil adalah obat yang digunakan untuk mengobati infertilitas, seperti:

  • Merangsang ovulasi (pembuahan) pada wanita yang mengalami infertilitas
  • Menstimulasi spermatogenesis pada kasus infertilitas pria karena oligospermia 

Dosis dan Aturan Pakai Pinfetil

Pinfetil merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Pinfetil juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Pinfetil secara umum: 

Tujuan: infertilitas pada wanita
Bentuk: tablet

Dosis Pinfetil yang direkomendasikan: Dewasa 1 tablet diminum setiap hari selama 5 hari, dimulai pada hari ke 5 siklus menstruasi atau kapan saja dalam kasus amenorea.
Ovulasi biasanya terjadi dalam 5-14 hari setelah dosis terakhir. Jika ovulasi tidak terjadi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 1 tablet diminum 2 kali sehari selama 5 hari, dimulai setidaknya 30 hari setelah pengobatan pertama. Jika ovulasi masih gagal terjadi, diagnosis harus dianalisis ulang.

Tujuan: oligospermia (jumlah sperma rendah)
Bentuk: tablet

Dosis Pinfetil yang direkomendasikan: Dewasa 1 tablet diminum setiap hari selama 40-90 hari.

Cara Menggunakan Pinfetil

Bacalah instruksi aturan penggunaan atau ikuti anjuran dokter agar fungsi dari pinfetil optimal. Berikut aturan penggunaan Pinfetil yang harus kamu taati: 

  • Pinfetil tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan, dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih.
  • Dianjurkan meminum Pinfetil secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.

Artikel lainnya: 10 Cara Mengatasi PCOS pada Wanita 

Cara Penyimpanan

Simpan Pinfetil pada suhu ruang, di tempat yang kering, tertutup rapat, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Selain itu, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Pinfetil

Efek samping penggunaan Pinfetil yang mungkin terjadi adalah:

  • Pembesaran ovarium
  • Ketidaknyamanan atau nyeri perut
  • Mual, muntah
  • Gangguan penglihatan sementara
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Perdarahan uterus abnormal
  • Kelelahan, susah tidur, vertigo

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan akan memperburuk efek samping. Apabila ditemukan gejala perburukan efek samping atau gejala overdosis lain, seperti:

  • Mual,muntah 
  • Hot flashes (sensasi panas secara tiba-tiba)
  • Penglihatan kabur, bintik-bintik dalam penglihatan
  • Sakit perut

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Pinfetil dengan Obat lain

Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Pinfetil dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Penggunaan bersama dengan abrocinitib dapat meningkatkan risiko pendarahan.
  • Penggunaan bersama dengan bexarotene dapat meningkatkan risiko pankreatitis atau radang pankreas. 
  • Penggunaan bersama dengan ospemifene dapat meningkatkan risiko efek samping seperti pembekuan darah dan stroke.

Informasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi. Tidak semua obat berinteraksi dengan Pinfetil, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu. 

Peringatan dan Perhatian

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Pinfetil.
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, sedang menjalani program kehamilan, atau menyusui.
  • Pinfetil tidak dapat digunakan oleh ibu hamil.
  • Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat perdarahan vagina yang abnormal, kista ovarium, tumor otak, disfungsi tiroid atau adrenal, endometriosis, dan gangguan hati.
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan Pinfetil.

Kontraindikasi Pinfetil

Kamu juga perlu memerhatikan adanya kontraindikasi. Sebaiknya hindari penggunaan Pinfetil jika kamu memiliki kondisi:

  • Perdarahan uterus abnormal
  • Pembesaran ovarium
  • Disfungsi tiroid atau adrenal
  • Pasien dengan penyakit hati atau riwayat disfungsi hati
  • Lesi intrakranial organik (misalnya: Tumor hipofisis)
  • Wanita hamil dan menyusui

Artikel lainnya : Sperma Encer Pengaruhi Kesuburan, Mitos atau Fakta? 

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Pinfetil masuk dalam kategori X dalam kehamilan, yaitu studi klinis pada ibu hamil menunjukan obat sangat berbahaya hingga menimbulkan abnormalitas pada janin.

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Pinfetil saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan karena penggunaan obat Pinfetil pada ibu hamil dan wanita subur harus dihindari.

Pinfetil belum diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Jangan gunakan  Pinfetil sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait

  • Infertilitas
  • Oligospermia

Rekomendasi Obat Sejenis Pinfetil

Temukan dokter spesialis reproduksi terpercaya dan handal untuk mengatasi masalah reproduksi yang kamu atau pasangan alami. Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula beragam obat serta suplemen yang kamu butuhkan hanya sekali klik di KALStore.

[LUF]