Obat Antinyeri

Pilopil

Klikdokter, 07 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pilopil adalah obat yang digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri ringan hingga berat.

Pengertian

Pilopil adalah sediaan dalam bentuk tablet yang diproduksi oleh PT. Guardian Pratama Indonesia. Pilopil mengandung zat aktif Tenoxicam, obat ini termasuk dalam golongan Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) yang memiliki aktivitas antiperadangan (antiinflamasi) dan antinyeri (analgesik) serta beberapa aktivitas antipiretik (meredakan demam). Pilopil digunakan untuk mengatasi nyeri pada penderita gangguan fungsi sendi akut (muskuloskeletal), penurunan fungsi persendian (osteoartritis), dan peradangan sendi (artritis reumatoid). 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
  • Kandungan: Tenoxicam 20 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 6 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi: PT Guardian Pratama Indonesia
  • Harga: Rp29.000 - Rp35.000/ Strip

Kegunaan

Pilopil digunakan untuk mengatasi nyeri pada penderita gangguan fungsi sendi akut (muskuloskeletal), penurunan fungsi persendian (osteoartritis), dan peradangan sendi (artritis reumatoid). 

Dosis & Cara Penggunaan

Pilopil merupakan golongan obat keras, sehingga penggunaanya harus sesuai dengan resep dokter.

  • Dewasa: 1 tablet diminum 1 kali sehari, diminum pada waktu yang sama setiap hari.
  • Durasi pengobatan: Hingga 7 hari untuk gangguan muskuloskeletal akut dan hingga 14 hari untuk kasus yang parah.
  • Lansia: Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi sesingkat mungkin.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual
  • Sakit perut dan ketidaknyamanan perut
  • Sembelit, diare
  • Perut kembung
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan nafsu makan (anoreksia)
  • Pembengkakan pada perifer
  • Sakit kepala, pusing
  • Reaksi alergi
  • Asma
  • Sesak nafas (dyspnoea)
  • Ruam
  • Gatal
  • Penurunan hemoglobin
  • Anemia
  • Leukopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
  • Peningkatan kadar transaminase serum mata bengkak
  • Penglihatan kabur
  • Iritasi mata

Overdosis

  • Gejala: Sakit kepala, mual, muntah, nyeri ulu hati, perdarahan disaluran cerna, diare, mengantuk, pusing, tinitus (telinga berdenging), pingsan, sesekali kejang. Bisa terjadi gagal ginjal akut dan kerusakan hati.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang telah diketahui memiliki alergi terhadap kandungan obat tenoxicam, aspirin, atau NSAID lainnya.
  • Riwayat atau ulserasi peptik aktif, perdarahan saluran cerna (melaena, hematemesis) atau gastritis berat.
  • Gagal jantung yang parah.
  • Pasien dengan trimester terakhir kehamilan.

Interaksi Obat

  • Peningkatan risiko efek samping (terutama saluran cerna) dengan salisilat dan NSAID lainnya.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan antikoagulan lainnya.
  • Dapat mengurangi efek obat antihipertensi.
  • Peningkatan risiko nefrotoksisitas dengan siklosporin.
  • Peningkatan risiko kejang dengan kuinolon.
  • Dapat mengurangi eliminasi lithium.
  • Dapat mengganggu tindakan natriuretik diuretik.
  • Dapat meningkatkan toksisitas metotreksat.
  • Dapat mengurangi efek mifepristone.
  • Peningkatan risiko perdarahan saluran cerna dengan kortikosteroid.