Obat Antibiotik

Phapin

Klikdokter, 07 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Phapin diindikasikan untuk Profilaksis intrapartum terhadap kelompok B Infeksi streptokokus, meningitis, septikemia.

Pengertian

Phapin injeksi adalah obat yang diproduksi oleh Phapros. Obat ini mengandung Ampicillin yang diindikasikan untuk mencegah infeksi selama proses persalinan untuk melawan Streptokokus grup B pada neonatus, meningitis, septikemia (kondisi di mana seseorang mengalami keracunan darah akibat bakteri dalam jumlah besar masuk ke dalam aliran darah), infeksi yang rentan. Mekanisme kerja obat ini adalah Ampisilin menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Penicillin
  • Kandungan: Ampicillin 1 gram
  • Bentuk: Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 1000 mg
  • Farmasi: Phapros
  • Harga: -

Kegunaan

Phapin injeksi diindikasikan untuk mencegah infeksi selama proses persalinan untuk melawan Streptokokus grup B pada neonatus, meningitis, septikemia, infeksi yang rentan.

Dosis & Cara Penggunaan

Phapin merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Meningitis
    • Dewasa: 2 gram 6 jam sekali.
    • Anak: 150 mg / kg setiap hari dalam dosis terbagi.
  2. Profilaksis infeksi intrapartum terhadap Streptokokus grup B pada Neonatus
    • Dewasa: Awalnya, 2 gram melalui injeksi intra vena diikuti 1 gram 4 jam sampai kelahiran.
  3. Infeksi yang rentan
    • Dewasa: 500 mg 6 jam, melalui Intramuskular atau injeksi intra vena lambat selama 3-5 menit atau dengan infus.
  4. Septicemia
    • Dewasa: 150-200 mg / kg setiap hari melalui Intravena selama minimal 3 hari, kemudian dilanjutkan dengan injeksi 3-4 jam sekali. Lanjutkan pengobatan setidaknya 48-72 jam setelah ada bukti eradikasi bakteri. Durasi pengobatan yang disarankan untuk infeksi yang disebabkan oleh streptokokus β-hemolitik kelompok-A: Paling tidak 10 hari, untuk mencegah terjadinya demam rematik akut atau glomerulonefritis akut.
    • Anak: Sama seperti dosis orang dewasa.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Diare
  • Ruam
  • Mulut terasa sakit
  • Eritema multiforme ( reaksi hipersensitivitas pada kulit yang seringkali dipicu oleh terjadinya infeksi)
  • Nekrolisis epidermal toksik (gangguan kulit yang jarang terjadi dan dapat membahayakan nyawa)
  • Angioedema (pembengkakan di bawah kulit )
  • Demam
  • Nyeri sendi
  • Anemia hemolitik
  • Trombositopenia (umlah trombosit darah kurang dari normal)
  • Leukopenia (jumlah leukosit darah kurang dari normal)
  • Neutropenia (kadar neutrofil dalam darah kurang dari normal)
  • Gangguan koagulasi
  • Waktu perdarahan yang lama dan waktu protrombin
  • Paraestesia (kesemutan)
  • Nefropati (kerusakan pada ginjal)
  • Nefritis interstitial (infeksi yang menyebabkan peradangan di sekitar nefron)
  • Peningkatan transaminase sedang dan sementara

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah dan diare.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien yang hipersensitif terhadap ampisilin dan penisilin lain.

Interaksi Obat

  • Dapat mengubah INR (tes untuk mengukur efek suatu antikoagulan (warfarin) terhadap prothrombin time) saat menggunakan warfarin dan fenindione.
  • Dapat mengurangi kemanjuran vaksin tipus oral.
  • Dapat mengurangi ekskresi metotreksat.
  • Mengurangi ekskresi dengan probenecid dan sulfinpyrazone, menghasilkan peningkatan risiko toksisitas. Allopurinol meningkatkan reaksi kulit yang diinduksi ampisilin.
  • Mengurangi penyerapan dengan klorokuin.
  • Antibakteri bakteriostatik (misalnya Eritromisin, kloramfenikol, tetrasiklin) dapat mengganggu aksi bakterisidal ampisilin.

Kategori Kehamilan
Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) namun tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Phapin diekskresikan kedalam ASI. Gunakan dengan hati-hati dan konsultasikan pada dokter.