Obat Antibiotik

Penbiotic

Klikdokter, 30 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Penbiotic digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Penbiotic adalah obat antibiotik yang diproduksi oleh Bernofarm dalam bentuk serbuk injeksi. Penbiotic mengandung zat aktif Ampicillin yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran empedu, infeksi saluran kemih, bronkitis (peradangan pada saluran pernapasan), endokarditis (infeksi pada lapisan dalam jantung), gastroenteritis (infeksi pada usus), otitis media (infeksi pada telinga pada bagian tengah), demam tifoid dan paratifoid, gonore tanpa komplikasi. Penbiotic bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Penicillin
  • Kandungan: Ampicillin 1 gram
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 10 Vial @ 1 gram
  • Farmasi: Bernofarm.

Kegunaan

Penbiotic digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti demam tifoid, infeksi saluran kemih, infeksi saluran empedu, infeksi telinga.

Dosis & Cara Penggunaan

Penbiotic merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Penbiotic juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Aturan penggunaan Penbiotic sebagai berikut:

  • Dosis umum untuk dewasa: 500 mg setiap 4-6 jam.
  • Anak di bawah 10 tahun, ½ dosis dewasa.
  • Endokarditis (dalam kombinasi dengan antibiotik lain jika diperlukan), infus intravena, 2 g setiap 6 jam, ditingkatkan hingga 2 g setiap 4 jam, dalam endokarditis enterokokus atau jika ampisilin digunakan tunggal.
  • Listerial meningitis (dalam kombinasi dengan antibiotik lain), infus intravena, 2 g setiap 4 jam selama 10–14 hari.
  • Neonatal: 50 mg/kg berat badan setiap 6 jam
  • Bayi 1-3 bulan: 50-100 mg/kg berat badan setiap 6 jam
  • Anak 3 bulan-12 tahun: 100 mg/kg berat badan setiap 6 jam (maksimal 12 g sehari).

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 20-25°C.

Efek Samping

Efek Samping yang dapat timbul selama penggunaan Penbiotic yaitu:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Radang mulut
  • Demam
  • Nyeri sendi
  • Kesemutan.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap ampisilin dan penisilin lain.

Interaksi obat:

  • Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral.
  • Dapat mengubah INR saat menggunakan warfarin dan fenindione.
  • Dapat mengurangi kemanjuran vaksin tipus oral.
  • Dapat mengurangi ekskresi metotreksat.
  • Mengurangi ekskresi jika diberikan bersamaan dengan probenecid dan sulfinpyrazone, menghasilkan peningkatan risiko toksisitas.
  • Allopurinol meningkatkan reaksi kulit yang diinduksi ampisilin.
  • Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan klorokuin. Antibakteri bakteriostatik (misalnya: Eritromisin, kloramfenikol, tetrasiklin) dapat mengganggu aksi bakterisidal ampisilin.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Penbiotic ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:

  • Pemberian Penbiotic yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, dan diare.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Kandungan obat didalam sirkulasi darah dapat dikeluarkan dengan hemodialisis. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.