Obat Alergi

Pehachlor

Klikdokter, 30 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Pehachlor diindikasikan sebagai pengobatan untuk kondisi alergi.

Pengertian

Pehachlor adalah obat yang memiiki kandungan zat aktif Chlorphenamine Maleate dengan bentuk sediaan tablet, diproduksi oleh Phapros. Pehachlor digunakan untuk pengobatan alergi. Pehachlor bekerja dengan cara menghambat reseptor histamin H1 di saluran pencernaan dan saluran pernapasan serta pembuluh darah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antihistamin, Antialergi
  • Kandungan: Chlorphenamine Maleate 4 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Botol @ 100 Tablet
  • Farmasi: Phapros.

Kegunaan

Pehachlor diindikasikan sebagai pengobatan untuk kondisi alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Pehachlor merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Pehachlor juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Aturan penggunaan Pehachlor sebagai berikut:

Kondisi alergi

  • Dewasa: 4 mg 4-6 setiap jam. Maksimal: 24 mg setiap hari.
  • Anak: 1-2 tahun 1 mg 2 kali sehari. Maksimal: 4 mg setiap hari.
  • Anak: 2-5 tahun 1 mg 4-6 setiap jam. Maksimal: 6 mg setiap hari.
  • Anak 6-12 tahun 2 mg 4-6 setiap jam. Maksimal: 12 mg setiap hari.
  • Anak > 12 tahun Sama dengan dosis dewasa.
  • Lansia: Pengurangan dosis mungkin diperlukan. Maksimal: 12 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 25°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Pehachlor, antara lain:

  • Depresi Sistem Saraf Pusat.
  • Gangguan jantung (Palpitasi, takikardia).
  • Penglihatan kabur.
  • Mual, mulut kering, sakit perut, diare.
  • Kelelahan.
  • Penambahan berat badan.
  • Gangguan metabolisme dan nutrisi: Anoreksia.

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Pehachlor pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Asma akut.
  • Glaukoma sudut sempit (tekanan pada bola mata).
  • Obstruksi leher kandung kemih.
  • Bersamaan atau dalam 14 hari penggunaan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAOI).

Interaksi obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Pehachlor:

  • Dapat meningkatkan efek sedatif hipnotik, ansiolitik, sedatif, analgesik opioid, dan neuroleptik.
  • Dapat menghambat metabolisme fenitoin yang dapat menyebabkan toksisitas fenitoin.

Overdosis:

  • Pemberian Pehachlor yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mengantuk, apnea, kejang-kejang, reaksi distonik, kolaps jantung selama aritmia.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Dapat menggunakan arang aktif. Obati kejang dengan diazepam melalui injeksi intravena. Dapat diberikan hemoperfusi pada kasus yang parah.