Obat Kemoterapi

Paclitaxel

Klikdokter, 29 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Paclitaxel adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.

Pengertian

Paclitaxel adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker. Paclitaxel adalah obat kemoterapi kanker yang bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Paclitaxel digunakan untuk pengobatan kanker payudara (lini kedua), ovarium (lini pertama & kedua), kanker kepala & leher, kanker nasofaring.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Kemoterapi Sitotoksik.
  • Kandungan: Paclitaxel 6mg/mL; Paclitaxel 6 mg/16.7 mL; Paclitaxel 6 mg/50 mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial.
  • Kemasan: Vial 5 mL; Vial 16.7 mL; Vial 50 mL.
  • Farmasi: CKD Otto Pharmaceuticals, Dankos Farma, Sanbe Farma, Ferron Par Pharmaceuticals
  • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Paxomed, Cytax, Santotaxel, Tanaxel, Paclihope, Fankopac

Kegunaan

Paclitaxel injeksi digunakan untuk pengobatan kanker payudara (lini kedua), ovarium (lini pertama & kedua), kanker kepala & leher, kanker nasofaring.

Dosis & Cara Penggunaan

Paclitaxel merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Paclitaxel juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita. Penggunaan Paclitaxel injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis.

  • Dosis Normal untuk Orang Dewasa Penderita Kanker Ovarium
    • Untuk pasien yang tidak diobati sebelumnya :175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu diikuti oleh cisplatin atau 135 mg/m2 diinfuskan selama 24 jam setiap 3 minggu diikuti dengan cisplatin.
    • Untuk pasien yang sebelumnya dirawat karena kanker ovarium: 175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu atau 135 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu.
  • Dosis Normal untuk Orang Dewasa Penderita Sarkoma Kaposi
    • Untuk pasien dengan penyakit yang berhubungan dengan Sarkoma AIDS Kaposi: 135 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu atau 100 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 2 minggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius, serta terhindar dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi yaitu:

  • Mual, muntah
  • Diare
  • Sariawan
  • Otot/nyeri sendi
  • Mati rasa/kesemutan
  • Tekanan darah rendah
  • Kebotakan
  • Pusing
  • Mengantuk mungkin terjadi

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Tumor padat pada pasien dengan jumlah neutrofil awal <1500 sel / mm3.
  • Sarkoma Kaposi pada pasien dengan jumlah neutrofil awal <1000 sel / mm3 dan infeksi serius yang tidak terkontrol.
  • Gangguan hati yang parah (sebagai solusi konvensional). 
  • Ibu menyusui

Interaksi Obat

  • Peningkatan konsentrasi dan toksisitas plasma bila diberikan secara bersamaan dengan golongan obat inhibitor CYP2C8 dan CYP3A4 (misalnya ketoconazole, eritromisin, fluoxetine, clopidogrel, simetidin, ritonavir).
  • Penurunan konsentrasi plasma dan efektifitas obat bila diberikan bersamaan dengan penginduksi CYP2C8 dan CYP3A4 (misalnya rifampisin, karbamazepin, fenitoin, efavirenz).

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Paclitaxel ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).