Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Ovestin

Klikdokter, 23 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ovestin diindikasikan untuk mengobati gejala urogenital (sistem reproduksi dan sistem kemih) terkait kekurangan hormon estrogen.

Pengertian

Ovestin adalah obat yang di produksi oleh Sydna Farma. Ovestin mengandung Estriol yang diindikasikan untuk mengatasi gejala urogenital yang berhubungan dengan kekurangan estrogen, terutama untuk pengobatan keluhan vagina misalnya, dispareunia (rasa sakit pada daerah kelamin yang terjadi secara terus-menerus atau berulang ketika akan, sedang, atau setelah berhubungan seksual), kekeringan dan gatal pada daerah kewanitaan. Mekanisme kerja obat ini adalah Estriol merupakan estrogen yang terjadi secara alami.

Keterangan

  1. Ovestin Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Estrogen, Progesteron dan Obat Sintetis Terkait
    • Kandungan: Estriol 1 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 1 Strip @ 28 Tablet
    • Farmasi: Sydna Farma
    • Harga: Rp78.000 - Rp149.000/ Box
  2. Ovestin Cream
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Estrogen, Progesteron dan Obat Sintetis Terkait
    • Kandungan: Estriol 1 mg/ gram
    • Bentuk: Cream
    • Satuan Penjualan: Tube
    • Kemasan: Box, Tube @ 15 g + Aplikator
    • Farmasi: Sydna Farma
    • Harga: Rp170.000 - Rp210.000/ Box

Kegunaan

Ovestin diindikasikan untuk mengobati gejala urogenital (sistem reproduksi dan sistem kemih) terkait kekurangan hormon estrogen.

Dosis & Cara Penggunaan

Ovestin merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Ovestin Tablet
    • Gejala urogenital yang berhubungan dengan defisiensi estrogen: dosis 0,5-3 mg / hari dalam dosis tunggal diberikan hingga 1 bulan, dilanjutkan dengan dosis 0,5-1 mg / hari sampai terjadi perbaikan epitel (penggunaan jangka pendek).
    • Infertilitas akibat nyeri serviks: dosis 0,5-1 mg / hari pada hari ke 6-15 siklus menstruasi. 
  2. Ovestin Cream
    • Atrofi pada saluran urogenital bagian bawah: 1 aplikasi / hari untuk minggu pertama, dilanjutkan dengan pengurangan dosis pemberian secara bertahap sampai dosis pemeliharaan tercapai.
    • Perawatan sebelum dan pasca operasi pada vagina: 1 aplikasi / hari selama 2 minggu sebelum operasi. Kemudian 1 aplikasi diberikan 2 kali seminggu setelah operasi.
    • Bantuan diagnostik pada kasus apusan serviks atrofi yang meragukan: 1 aplikasi pada hari bergantian dalam seminggu sebelum mengambil apusan berikutnya.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Nyeri payudara.
  • Mual, bercak.
  • Muntah.
  • Kram perut.
  • Chloasma atau melasma (perubahan pigmen warna kulit saat hamil).
  • Eritema multiforme ( reaksi hipersensitivitas pada kulit yang seringkali dipicu oleh terjadinya infeksi).
  • Eritema nodosum (kondisi kulit yang menyebabkan pembengkakan warna merah atau keunguan).
  • Erupsi hemoragik (kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu perdarahan di sekitar organ).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ovestin pada pasien dengan kondisi:

  • Trombosis
  • Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosis
  • Riwayat manifestasi atau penurunan otosklerosis (pertumbuhan tulang abnormal di telinga tengah) selama kehamilan atau penggunaan steroid sebelumnya
  • Gangguan tromboemboli aktif
  • Diketahui atau diduga kanker payudara
  • Kehamilan

Interaksi Obat

  • Berkurangnya efikasi dapat terjadi bila digunakan dengan arang aktif, barbiturat, karbamazepin, griseofulvin, hidantoin, dan rifampisin.
  • Dapat mengubah efikasi antikoagulan oral dan meningkatkan efek farmakologis dari suksinilkolin, teofilin, dan troleandromisin.