Obat Gangguan Pencernaan

Opox

Klikdokter, 15 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Opox adalah sediaan obat dengan kandungan zat aktif Loperamide HCl yang digunakan untuk diare akut dan diare kronis

Pengertian

Opox adalah obat yang diproduksi oleh Guardian Pharmatama. Opox mengandung Loperamide HCl yang diindikasikan untuk diare akut dan diare kronis. Opox bekerja dengan cara mengurangi peristaltik propulsi dan meningkatkan transit usus dengan mengikat reseptor opiat di dinding usus, sehingga mengurangi inkontinensia (ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antidiare
  • Kandungan: Loperamide HCl 2 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Dus, 6 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Guardian Pharmatama.
  • Harga: Rp12.000 - Rp40.000/ Strip

Kegunaan

Opox digunakan untuk diare akut dan diare kronis.

Dosis & Cara Penggunaan

Opox merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Diare akut
    • Dewasa:
    • Dosis awal: 4 mg di lanjutkan dengan dosis 2 mg setelah buang air besar. Maksimal: 16 mg setiap hari.
    • Anak Usia 4-8 tahun: 1 mg 3-4 x sehari hingga 3 hari.
    • Anak Usia 9-12 tahun: 2 mg 4 x sehari hingga 5 hari.
  • Diare kronis
    • Dewasa:
    • Dosis awal: 4-8 mg setiap hari dalam dosis terbagi, disesuaikan jika diperlukan. Maksimal: 16 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Nyeri perut atau kembung
  • Mual dan muntah
  • Konstipasi (sembelit)
  • Mulut kering
  • Kantuk
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Nyeri epigastrium (ulu hati)
  • Reaksi hipersensitivitas (misalnya Ruam)

Overdosis

  • Gejala: depresi sistem saraf pusat (pingsan, kelainan koordinasi, mengantuk, miosis, hipertonia otot dan depresi pernapasan), sembelit, retensi urin, ileus, atau kejadian jantung seperti penurunan kesadaran, gangguan irama jantung, dan serangan jantung.
  • Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Kondisi ketika penghambatan peristaltik harus dihindari; colitis terkait antibiotik, kolitis ulserativa akut, enterokolitis bakteri, penyakit radang usus akut, distensi abdomen.

Interaksi Obat
Peningkatan kadar plasma dengan penghambat P-glikoprotein (misalnya Quinidine, ritonavir). Dapat mengurangi pajanan terhadap saquinavir.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Opox ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.