Obat Antiinflamasi

Opicort

Klikdokter, 15 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Opicort adalah sediaan obat dengan kandungan zat aktif Triamcinolone yang digunakan untuk meredakan alergi dan peradangan

Pengertian

Opicort adalah salah satu nama dagang dari sediaan tablet yang mengandung zat aktif Triamcinolone dan diproduksi oleh Otto Pharmaceuticals. Opicort digunakan untuk antiinflamasi (anti peradangan), pengobatan gangguan endokrin, gangguan rematik, penyakit kolagen, penyakit kulit, alergi, penyakit optalmik, penyakit sal pernapasan, gangguan hematologi, penyakit neoplastik (kista), edema (pembekakan), gangguan pencernaan. Triamcinolone bekerja dengan mengurangi peradangan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid
  • Kandungan: Triamcinolone 4 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Otto Pharmaceuticals.
  • Harga: Rp25.000 - Rp80.000/ Strip

Kegunaan

Opicort digunakan untuk pengobatan antialergi dan mengurangi peradangan

Dosis & Cara Penggunaan

Opicort termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

Anjuran penggunaan Opicort :

  • Dosis: 4-48 mg/hari. Opicort diminum sesudah makan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius dan jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Opicort:

  • Moon Face (pembengkakan didaerah wajah)
  • Dispepsia (nyeri atau sakit pada bagian atas perut)
  • Kembung
  • Anoreksia (menurunnya berat badan akibat gangguan nafsu makan)
  • Pruritus (rasa gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang)
  • Mulut kering, mual dan muntah
  • Sakit kepala, Pusing
  • Diare, Sakit perut
  • Kejang
  • Kelelahan
  • Gugup
  • Mengantuk
  • Malaise (perasaan umum tidak sehat, tidak nyaman, atau lesu).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Opicort pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif (reaksi alergi berlebihan)
  • Purpura trombositopenik idiopatik
  • Malaria serebral
  • Infeksi jamur, virus, atau bakteri yang tidak diobati
  • Psikosis akut
  • TB aktif
  • Herpes simpleks keratitis
  • Mikosis sistemik
  • Parasitosis

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Opicort:

  • Risiko hipokalaemia (kekurangan Kalium) meningkat ketika digunakan bersamaan dengan obat penipis kalium seperti amfoterisin B dan loop diuretik.
  • Mengurangi efek terapi isoniazid, salisilat, vaksin, dan toksoid.
  • Peningkatan aktivitas deksametason dan siklosporin bila digunakan bersama.
  • Penggunaan bersamaan dengan aspirin atau etanol dapat menyebabkan peningkatan efek samping Gastrointenstinal.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Opicort ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.