Obat Mulut dan Tenggorokan

Enystin

Klikdokter, 15 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Enystin merupakan obat yang mengandung nystatin dan digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur pada rongga mulut.

Pengertian

Enystin adalah obat yang mengandung nystatin dan digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur pada rongga mulut. Enystin adalah obat antijamur yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Penyebab jamur tumbuh pada rongga mulut, antara lain makanan yang masuk ke dalam rongga mulut dan pada anak-anak ketika sedang bermain dengan tanah dan lupa mencuci tangan sebelum makan. Enystin tersedia dalam bentuk sirup tetes sehingga mudah digunakan terutama pada anak-anak.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti Jamur
  • Kandungan: Nystatin 100.000 IU
  • Bentuk: Suspensi
  • Satuan Penjualan: Botol Tetes
  • Kemasan: Botol @ 12 mL
  • Farmasi: Dankos Farma.

Kegunaan

Enystin merupakan obat yang mengandung nystatin dan digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur pada rongga mulut.

Dosis & Cara Penggunaan

Enystin termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Kandida Oral
Dewasa dan anak: 1 ml diberikan 4 kali sehari, didiamkan pada area yang terkena infeksi jamur. Digunakan kembali setelah 48 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Enystin adalah:

  • Mual, muntah
  • Diare
  • Nyeri lambung
  • Takikardia (irama jantung lebih cepat dari normal)
  • Urtikaria (biduran/gatal-gatal)
  • Munculnya ruam pada kulit
  • Wajah membengkak

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap nystatin.

Interaksi Obat
Dapat mengurangi efek terapeutik dari Saccharomyces boulardii.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Enystin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.