Obat Kulit

Inoderm

Klikdokter, 15 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Inoderm adalah obat yang digunakan dalam dermatologi (Penyakit kulit) untuk mengurangi peradangan kulit dan mengurangi rasa gatal.

Pengertian

Inoderm adalah obat topikal berbentuk krim yang digunakan dalam dermatologi (Penyakit kulit) untuk mengurangi peradangan kulit dan mengurangi rasa gatal. Inoderm Krim mengandung fluocinolone acetonide. Obat ini digolongkan sebagai obat hidrokortison sintetis.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid Topikal.
  • Kandungan: fluocinolone acetonide 0.025%
  • Bentuk: Krim.
  • Satuan Penjualan: Tube.
  • Kemasan: Tube @ 10 gram.
  • Farmasi: PT Meprofarm.
  • Harga: Rp 19.000 - Rp 26.000 / Tube.

Kegunaan

Inoderm adalah obat yang digunakan dalam dermatologi (Penyakit kulit) untuk mengurangi peradangan kulit dan mengurangi rasa gatal.

Dosis & Cara Penggunaan

Inoderm merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Aturan pakai: 3 - 4 kali Sehari, Oleskan pada kulit yang gatal.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

  • Perubahan warna kulit
  • Kulit gatal
  • Memar
  • Memerah
  • Kulit kering dan pecah - pecah
  • Kulit mengelupas.

Kontraindikasi

  • Ulkus infeksius (bakteri, virus, jamur) primer, hipersensitif (Reaksi alergi), akne vulgaris (Jerawat).
  • Neonatus (Bayi baru lahir sampai usia 28 hari).

Interaksi Obat

  • Aldesleukin (Obat untuk perawatan penyakit ginjal atau kanker)
  • Ceritinib (Obat untuk perawatan penyakit ginjal atau kanker)
  • Corticorelin (Obat untuk mengobati sindrom Cushing)
  • Deferasirox (Untuk mengurangi kelebihan zat besi kronis)
  • Hyaluronidase

Kategori kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan inoderm ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.