Obat Kulit

Dermatop

Klikdokter, 26 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dermatop digunakan untuk membantu mengobati penyakit kulit, seperti: penyakit eksim, dermatitis (peradangan pada kulit), gigitan serangga.

Pengertian

Dermatop adalah sediaan krim yang mengandung prednikarbat. Prednicarbate adalah golongan kortikosteroid yang memiliki sifat antiinflamasi (anti peradangan), antipruritik (menghilangkan gatal). Dermatop digunakan untuk membantu dalam pengobatan peradangan kulit. Dermatop bekerja dengan menekan berbagai komponen reaksi pada saat digunakan saja, kortikosteroid sama sekali tidak menyembuhkan, dan bila pengobatan dihentikan kondisi semula mungkin muncul kembali. Obat-obat ini diindikasikan untuk menghilangkan gejala.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid Topikal.
  • Kandungan: Prednicarbate 2.5 mg.
  • Bentuk: Krim.
  • Satuan Penjualan: Tube.
  • Kemasan: Tube @ 5 gram dan 15 gram.
  • Farmasi: Aventis Pharma.

Kegunaan

Dermatop digunakan untuk membantu mengobati peradangan pada kulit yang responsif terhadap Prednicarbate.

Dosis & Cara Penggunaan

Dermatop termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Aturan Penggunaan: Oleskan Dermatop krim 2 kali sehari pada area kulit yang mengalami peradangan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Dermatop yang mungkin terjadi adalah:

  • Rasa terbakar
  • Gatal
  • Iritasi
  • Kulit kering
  • Folikulitis (radang pada folikel rambut)
  • Hipertrikosis (pertumbuhan rambut yang tidak normal)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien dengan penyakit kulit yang dapat menular
  • Pasien yang hipersensitif terhadap kandungan obat
  • Rosacea (benjolan kemerahan)
  • Dermatitis perioral (Penyakit kulit yang menyerang wajah khususnya disekitar bibir)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Dermatop ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.