Pengertian
Dermaral adalah sediaan krim yang mengandung Ketoconazole, obat ini diproduksi oleh Corsa Industries. Dermaral atau Ketoconazole digunakan untuk mengobati infeksi kulit, seperti gatal, kurap, dan jenis ketombe tertentu. Obat ini juga digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang dikenal sebagai tinea versicolor atau panu, infeksi jamur yang menyebabkan pencerahan atau penggelapan pada kulit leher, dada, lengan, atau kaki. Ketoconazole adalah antijamur azole yang bekerja dengan cara mengganggu biosintesis trigliserida dan phopholipid dengan menghalangi CYP450 jamur, sehingga mengubah permeabilitas membran sel pada jamur yang rentan.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Topikal Antifungal dan Anti Parasit.
- Kandungan: Ketoconazole 2 %.
- Bentuk: Krim.
- Satuan Penjualan: Tube.
- Kemasan: Tube @ 10 Gram.
- Farmasi: Corsa Industries.
Kegunaan
Dermaral digunakan untuk mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur.
Dosis & Cara Penggunaan
Dermaral termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
Dosis dan Cara Penggunaan Dermaral 2 %:
Oleskan 1-2 kali sehari Dermaral pada daerah kulit yang mengalami infeksi.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Dermaral, yaitu:
- Sensasi kulit menyengat
- Bengkak, iritasi, atau kemerahan pada kulit
- Gatal
- Peradangan pada kulit
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Dermaral atau Ketoconazole, pada pasien yang memiliki indikasi:
- Hipersensitivitas.
- Penyakit hati yang sudah ada sebelumnya.
- Penggunaan bersamaan dengan substrat CYP3A4.
- Inhibitor reduktase HMG-CoA (misal. Lovastatin, simvastatin), midazolam, triazolam, cisapride, dofetilide, eplerenone, nisoldipine, pimozide, quinidine, terfenadine, astemizole, alkaloid ergot (misal. Ergotamine, dihydroergamine).
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Dermaral ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.