Obat Kulit

Armacort

Klikdokter, 30 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Armacort digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang peka terhadap antibiotik dan disertai radang.

Pengertian

Armacort Krim adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang peka terhadap antibiotik dan disertai peradangan. Armacort krim mengandung hydrocortisone (kortikosteroid) dan chloramphenicol (antibiotik). Armacort Krim digunakan untuk meringankan nyeri peradangan pada kulit yang responsif terhadap kortikosteroid dengan komplikasi infeksi sekunder yang disebabkan oleh organisme yang peka terhadap Chloramphenicol.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Anti infeksi Topikal dengan Kortikosteroid.
  • Kandungan: Chloramphenicol 20 mg, Hydrocortisone acetate 25 mg
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, Tube @ 5 gram
  • Farmasi: PT Ifars.

Kegunaan

Armacort digunakan secara topikal untuk mengobati penyakit eksim, dermatitis kontak dan penyakit kulit lain yang peka terhadap chloramphenicol dan kortikosteroid.

Dosis & Cara Penggunaan

Armacort termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Oleskan pada area kulit yang terinfeksi sebanyak 2 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Armacort yang mungkin terjadi adalah:

  • Pada penggunaan jangka panjang, bisa menyebabkan atrofi, striae, telangiectasias, sensasi kulit seperti terbakar, rasa gatal, iritasi, kulit kering, folikulitis, jerawat, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, infeksi sekunder, dan miliaria.
  • Pada beberapa orang yang peka, kadang menimbulkan reaksi hipersensitif.

Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap kandungan obat.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Armacort ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.