Obat Kolesterol

Atopid

Klikdokter, 12 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Atopid digunakan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Pengertian

Atopid adalah obat yang diproduksi oleh Bernofarm. Atopid mengandung atrovastatin sebagai zat aktifnya. Atopid digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Atopid bekerja dengan cara menurunkan kadar kolesterol yang diproduksi oleh organ hati. Apabila kadar kolesterol dapat dikurangi maka dapat mencegah kemungkinan terserang penyakit jatung dan stroke. Atopid dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak usia diatas 10 tahun.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Dislipidemia
  • Kandungan: Atorvastatin 40 mg
  • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, Strip @ 10 Kaplet Salut Selaput
  • Farmasi: PT. Bernofarm.

Kegunaan

Atopid digunakan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Dosis & Cara Penggunaan

Atopid merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Atopid juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Dewasa
    Dosis awal: 10-20 mg, diminum sekali sehari. Dosis dapat di sesuaikan dengan jarak waktu 4 minggu, dapat ditingkatkan hingga 40 mg diminum sekali sehari. Maksimal 80 mg perhari
  2. Anak-anak usia 10-17 tahun
    10 mg diminum sekali sehari, dosis dapat ditingkatan dengan jarak waktu 4 minggu. Maksimal 20 mg perhari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20- 25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Atopid, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Perut kembung
  • Sembelit
  • Dispepsia: nyeri atau sakit pada bagian perut atas)
  • ual dan muntah
  • Diare
  • Anoreksia: gangguan berupa penurunan nafsu makan yang berlebihan
  • Nyeri pada ekstremitas: tulang anggota gerak seperti lengan dan kaki
  • Muskuloskeletal (sendi) dan pharyngolaryngeal (faring/tenggorokan dan laring/pita suara)
  • Miopati: otot melemah bahkan lumpuh
  • Kejang otot
  • Mialgia (nyeri otot) dan artralgia (nyeri sendi)
  • Nasopharyngitis (radang tenggorokan)
  • Insomnia (kesulitan tidur)
  • Infeksi saluran kemih (ISK)

Kontraindikasi

  • Sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita penyakit hati.
  • Obat ini dapat peningkatan transaminase serum persisten yang tidak dapat dijelaskan.
  • Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui.

Interaksi obat

  • Dapat meningkatkan risiko miopati (otot melemah bahkan lumpuh) dan rhabdomyolysis (kondisi yang terjadi saat otot mengalami kerusakan) dengan hepatitis C, itraconazole, klaritromisin, fenofibrate, colchicines, kombinasi tetap dari lopinavir atau ritonavir.
  • Dapat menurunkan konsentrasi plasma dengan rifampisin dan efavirenz.
  • Secara signifikan dapat meningkatkan AUC (area under curve) dan konsentrasi plasma puncak dari digoxin. Peningkatan AUC (area under curve) untuk norethindrone dan etinil estradiol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Atopid ke dalam Kategori X:
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.