Obat Kesehatan Mental

Xiety

Klikdokter, 11 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Xiety adalah obat yang mengandung Buspirone HCl yang diindikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan kecemasan (ansietas) dan gejala-gejala psikologis dan fisik.

Pengertian

Xiety adalah obat yang mengandung Buspirone HCl yang diindikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan kecemasan (ansietas) dan gejala-gejala psikologis dan fisik

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anxylolitic
  • Kandungan : Buspirone HCl 10 mg
  • Bentuk : Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Lapi.

Kegunaan

Xiety digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan kecemasan.

Dosis & Cara Penggunaan

Xiety merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan xiety juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Dosis awal: 5 mg tiga kali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 5 mg dengan jarak 2 - 3 hari, maksimal 60 mg/hari.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Xiety adalah:

  • Mual, muntah
  • Insomnia (gangguan tidur)
  • Pusing
  • Kebingungan.

Kontraindikasi:
Tidak boleh di berikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Buspirone HCl

Interaksi Obat:

  • Meningkatkan konsentrasi serum ketika digunakan bersamaan dengan CYP3A4 enzim inhibitor (erythromycin, itraconazole, nefazodone, ritonavir, diltiazem, verapamil).
  • Menurunkan efek terapetik ketika digunakan bersamaan dengan rifampicin.

Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Xiety ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).