Obat Kesehatan Mental

Escitalopram

Klikdokter, 16 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Escitalopram digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia, kecemasan, depresi, gangguan kompulsif obsesif.

Pengertian

Escitalopram adalah obat generik dengan bentuk sediaan tablet. Escitalopram digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia (ketakutan berada di tempat ramai), kecemasan, depresi, gangguan kompulsif obsesif (gangguan mental di mana penderitanya hatus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang). Escitalopram bekerja dengan cara mengembalikan keseimbangan zat alam tertentu (serotonin) di dalam otak.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antidepresan
  • Kandungan: Escitalopram 10 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical.

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Cipralex.

Kegunaan

Escitalopram digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia, kecemasan, depresi, gangguan kompulsif obsesif.

Dosis & Cara Penggunaan

Escitalopram termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

  • Depresi; Kegelisahan; Gangguan kompulsif obsesif
    1 tablet, diminum sekali sehari, dosis dapat ditingkatkan setelah setidaknya satu minggu. Maksimal: 20 mg sekali sehari.
  • Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia
    Dosis awal: 1/2 tablet, diminum sekali sehari, tingkatkan dosis setelah seminggu menjadi 1 tablet diminum sekali sehari. Maksimal: 2 tablet / hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual, muntah
  • Mulut kering
  • Diare, sembelit
  • Kegelisahan
  • Nafsu makan dan libido berkurang.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Diketahui memperpanjang interval QT atau sindrom QT bawaan panjang.
  • Pemberian bersamaan atau dalam 14 hari penarikan MAOI.
  • Penggunaan bersamaan dengan obat yg memperpanjang interval QT (misalnya Pimozide).

Interaksi obat:

  • Peningkatan risiko sindrom serotonin dengan obat serotonergik (misalnya Triptans, TCA, fentanyl, tramadol, buspirone, triptofan).
  • Peningkatan kecenderungan perdarahan dengan NSAID.
  • Efek antikoagulan yang diubah bersama antikoagulan oral.
  • Peningkatan risiko aritmia ganas dengan obat yg menginduksi hipokalaemia / hipomagnesemia.
  • Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin dengan pemberian bersamaan atau dalam 14 hari penarikan MAOI.
  • Efek aditif dengan obat yang memperpanjang interval QT (misalnya: Pimozide).

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Escitalopram ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Gejala overdosis Escitalopram antara lain tremor, pusing, agitasi, kejang, koma, mual, muntah, takikardia, hipotensi, aritmia, perpanjangan interval QT, hipokalaemia, hiponatremia.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Memelihara jalan napas, memastikan oksigenasi dan fungsi respiratori yang memadai. Dapat mempertimbangkan bilas lambung dan pemberian arang aktif. Pantau EKG.