Obat Kesehatan Mental

Aripiprazole

Klikdokter, 06 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Aripiprazole digunakan sebagai obat skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, dan iritabilitas yang berhubungan dengan autisme.

Pengertian

Aripiprazole adalah obat yang diproduksi oleh Dexa Medica. Aripiprazole termasuk dalam golongan antipsikotik yang digunakan untuk pasien yang mengalami skizofrenia (gangguan mental yang menyebabkan halusinasi), gangguan bipolar (gangguan mental yang menyerang kondisi psikis), depresi, dan iritabilitas yang berhubungan dengan autisme. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati depresi, sindrom Tourette yang artinya gangguan yang menyebabkan penderita melakukan serangkaian gerakan berulang yang tidak disengaja, di luar kendali, dan bersifat tiba-tiba.

Keterangan

  1. Aripiprazole Tablet Cepat Larut
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Antipsikotik.
    • Kandungan: Aripiprazole 10 mg; Aripiprazole 15 mg.
    • Bentuk: Tablet Cepat Larut.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet Cepat Larut.
    • Farmasi: Dexa Medica.
  2. Aripiprazole Tablet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Antipsikotik.
    • Kandungan: Aripiprazole 10 mg.
    • Bentuk: Tablet.
    • Satuan Penjualan: Tablet.
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
    • Farmasi: Etercon Pharma.

Merk dagang yang beredar di Indonesia:

Abilify, Arinia, Avram, Ariski, Aripi.

Kegunaan

Aripiprazole digunakan sebagai obat skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, dan iritabilitas yang berhubungan dengan autisme.

Dosis & Cara Penggunaan

Aripiprazole merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Aripiprazole juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Aripiprazole Tablet

  1. Pemeliharaan untuk skizofrenia akut dan gangguan bipolar: 10 atau 15 mg sekali sehari. Maksimal 30 mg sehari.
  2. Terapi tambahan untuk gangguan depresi mayor: Dosis awal: 2-5 mg sehari. Maksimal 15 mg sehari.
  3. Gangguan perilaku dari penyakit schizophrenia atau mania
    • Dewasa: Dosis awal, 10 mg atau 15 mg perhari. Dosis pemeliharaan: 15 mg per hari. maksimal 30 mg per hari.
    • Anak-anak usia lebih dari 15 tahun: Dosis awal 2 mg per 2 hari. Dosis dapat ditambahkan sesuai anjuran dokter dan apoteker, maksimal 30 mg per hari
  4. Gangguan maniak pada penderita bipolar
    • Dewasa: Dosis awal, 10 mg atau 15 mg perhari. Dosis pemeliharaan: 15 mg per hari. maksimal 30 mg per hari.
    • Anak-anak usia lebih dari 15 tahun: Dosis awal 2 mg per 2 hari. Dosis dapat ditambahkan sesuai anjuran dokter dan apoteker, maksimal 30 mg per hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25˚C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Aripiprazole, antara lain:

  • Pada orang dewasa efek samping yang relatif terjadi adalah meningkatnya nafsu makan, penambahan berat badan, sakit kepala, agitasi atau gelisah, insomnia, rasa kantuk, dan hidung tersumbat.
  • Efek samping pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, dispepsia dan sembelit.
  • Efek samping yang berpotensi fatal adalah Neuroleptic sindrom ganas.
  • Gerakan yang tidak terkendali seperti gelisah, tremor, dan kekakuan otot telah dilaporkan pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi efek samping ini jarang terjadi.
  • Efek samping lain, misalnya: agranulositosis, leukopenia, neutropenia, trombositopenia, akatisia, dan tardive dyskinesia.

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap aripiprazole.

Interaksi obat

  • Kadar plasma Abilify menurun jika diberikan bersamaan dengan obat-obat induser CYP3A4 (misalnya carbamazepine).
  • Mempunyai efek aditif dengan agen hipotensi.
  • Penggunaan bersamaan dengan agen antikolinergik dapat mengganggu regulasi suhu tubuh.
  • Kadar plasma meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat-obat inhibitor CYP3A4 (misal, clarithromycin, ketoconazole) atau inhibitor CYP2D6 (misalnya fluoxetine, quinidine).
  • Efek samping yang tumpang tindih (misalnya efek sedative) dengan obat-obat yang bekerja pada sistem saraf pusat.
  • Terjadi peningkatan efek sedative dan efek hipotensi ortostatik jika diberikan dengan lorazepam dan obat-obat benzodiazepin lainnya.
  • Peningkatan depresi sistem saraf pusat jika digunakan bersama etanol. Jangan mengonsumsi alkohol selama menggunakan obat ini.

Keamanan Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Aripiprazole ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Aripiprazole adalah kelesuan, peningkatan tekanan darah, mengantuk, takikardia, mual, muntah, diare, kehilangan kesadaran sementara, gejala ekstrapiramidal (kondisi yang terjadi akibat gangguan pada sistem ekstrapiramidal di otak).
  • Penatalaksanaan: pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional).