Obat Kemoterapi

Rubisandin

Klikdokter, 01 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Rubisandin diindikasikan untuk monoterapi atau terapi kombinasi pada kanker.

Pengertian

Rubisandin adalah sediaan injeksi yang mengandung Epirubicin HCl dan diproduksi oleh Sanbe Farma. Rubisandin diindikasikan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi untuk mengobati kanker payudara, lambung, paru-paru, limfoma ganas dan sarkoma jaringan lunak. Rubisandin termasuk golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Kemoterapi Sitotoksik
  • Kandungan: Epirubicin HCl 2 mg/mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan penjualan: Box
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 5 mL; Box, 1 Vial @ 25 mL
  • Farmasi: Sanbe Farma
  • Harga Rubisandin 5 mL: Rp200.000 - Rp300.000/ Box
  • Harga Rubisandin 25 mL: Rp1.100.000 - Rp1.200.000/ Box

Kegunaan

Rubisandin diindikasikan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi untuk kanker payudara, lambung, paru-paru, limfoma ganas dan sarkoma jaringan lunak

Dosis & Cara Penggunaan

Rubisandin merupakan golongan obat keras. Penggunaan Rubisandin harus dibantu oleh tenaga medis profesional.

Dosis Konvensional

  • Dewasa: 75-90 mg / m2 IV selama 3-5 menit diulangi dalam interval 21 hari. Dosis tinggi:
  • Kanker paru-paru sel kecil (sebelumnya tidak diobati) 120 mg / m2 pada hari 1 setiap 3 minggu.
  • Kanker paru-paru sel non-kecil (skuamosa, sel besar dan adenokarsinoma yang sebelumnya tidak diobati) 135 mg / m2 pada hari 1 atau 45 mg / m2 pada hari 1, 2 dan 3 setiap 3 minggu diberikan sebagai bolus IV selama 3-5 menit atau sebagai infus hingga 30 menit.
  • Kanker payudara lanjut 135 mg / m2 dalam monoterapi & 120 mg / m2 dalam terapi kombinasi setiap 3-4 minggu dibagi selama 2-3 hari berturut-turut.
  • Karsinoma papiler dan karsinoma in situ 50 mg / mL (diencerkan dengan salin atau air steril suling) satu kali seminggu selama 8 minggu. Untuk karsinoma in situ, dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mg / 50 mL.
  • Profilaksis 50 mg / 50 mL sekali seminggu selama 4 minggu, diulang setelah 11 bulan. Pertahankan soln secara intravena selama 1 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan dilemari pendingin dengan suhu antara 2-8 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Rubisandin, yaitu:

  • Myelosupresi (penurunan dalam produksi sel darah merah, trombosit, dan beberapa sel darah putih oleh sumsum tulang).
  • Kardiotoksisitas.
  • Alopesia (kebotakan rambut)
  • Gangguan GastroIntenstinal (mual, muntah, diare).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Rubisandin pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Pasien yang diobati dengan dosis kumulatif doxorubicin dan daunorubicin
  • Riwayat gangguan jantung.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Rubisandin secara bersamaan dengan obat-obat berikut: 

  • Paclitaxel dan antrasiklin lainnya
  • Simetidin
  • Heparin
  • Obat antineoplastik
  • Obat kardiotoksik
  • Terapi radiasi
  • Obat hepatoaktif.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Rubisandin ke dalam Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
 
Perhatian Menyusui
Tidak ada data tentang keberadaan obat dalam ASI, efek pada anak yang disusui, atau pada produksi ASI. Karena potensi efek samping yang serius pada bayi yang disusui, wanita menyusui tidak disarankan untuk menyusui bayinya selama perawatan dan setidaknya 7 hari setelah dosis terakhir.