Jakavi
Klikdokter, 20 Januari 2021
Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter
Jakavi digunakan untuk mengobati gejala yang berhubungan dengan penyakit pada pasien dewasa dengan myelofibrosis dan Polisitemia vera.
Pengertian
Jakavi merupakan obat yang mengandung ruxolitinib. Jakavi digunakan untuk mengobati splenomegali atau gejala yang berhubungan dengan penyakit pada pasien dewasa dengan myelofibrosis (penyakit kelainan pada tulang sumsum yang menyebabkan produksi darah dalam tubuh terganggu, baik sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit darah), dan Polisitemia vera (penyakit kelebihan darah) adalah jenis kanker langka darah yang terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan sel darah merah dengan jumlah yang berlebihan, dan terkadang begitu pula dengan trombosit dan sel darah putih
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Terapi Kanker
- Kandungan: Ruxolitnib Phosphate 5 mg; Ruxolitnib Phosphate 15 mg; Ruxolitnib Phosphate 20 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan penjualan: Strip.
- Kemasan: 1 Strip @ 14 Tablet
- Farmasi: Novaris Indonesia.
Kegunaan
Jakavi digunakan untuk mengobati splenomegali atau gejala yang berhubungan dengan penyakit pada pasien dewasa dengan myelofibrosis dan Polisitemia vera (penyakit kelebihan darah).
Dosis & Cara Penggunaan
Jakavi merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan jakavi juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Aturan penggunaan Jakavi secara umum adalah:
- Postpolycythaemia vera myelofibrosis
Dosis awal: diberikan dosis 20 mg, di minum 2 kali sehari - Postessential thrombocythaemia myelofibrosis
Diberikan dosis 15 mg, di minum 2 kali sehari - Polycytemia vera dalam kasus pasien yang resistensipada hydroxyurea
Dosis awal: diberikan dosis 10 mg.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Anemia
- Trombositopenia (berkurangnya jumlah sel-sel keping darah).
- Gangguan pencernaan (mual, muntah, diare dan sembelit).
- Dispenia (gangguan ritme jantung).
- Pusing
- Memar
- Kenaikan berat badan.
Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap ruxolitnib.
Interaksi Obat
- Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP3A4 kuat (boceprevir, clarithromycin, indinavir, itraconazole, lopinavir, ritonavir, nelfinavir, posaconazole, saquinavir, telaprevir, telithromycin, voriconazole)
- Menurunkan konsentrasi plasma dengan induksi dari CYP3A4 (carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, rifabutin, rifampicin)
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Jakavi ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.