Obat Jantung

Xarelto

Klikdokter, 28 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Xarelto di gunakan untuk mencegah penggumpalan darah, mengurangi resiko stroke dan emboli sistemik.

Pengertian

Xarelto merupakan sediaan obat yang mengandung zat aktif Rivaroxaban. Xarelto digunakan untuk membantu mencegah pembekuan darah karena denyut jantung tidak teratur karena denyut jantung tidak teratur (fibrilasi atrium) atau setelah operasi pinggul atau lutut pengganti. Xarelto juga digunakan untuk mengobati pembekuan darah (seperti dalam Deep Vein Thrombosis-DVT atau Paru Embolus-PE), dan mencegah penggumpalan darah. Xarelto adalah antikoagulan yang bekerja dengan memblokir protein pembekuan tertentu dalam darah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet, dan Fibrinolitik (Trombolitik)
  • Kandungan: Rivaroxaban 10 mg; Rivaroxaban 15 mg; Rivaroxaban 20 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Blister
  • Kemasan: Blister @ 14 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi: Bayer Indonesia

Kegunaan

Xarelto di gunakan untuk mencegah penggumpalan darah, mengurangi resiko stroke dan emboli sistemik.

Dosis & Cara Penggunaan

Obat ini termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Pencegahan VTE pada orang dewasa yang menjalani operasi penggantian panggul atau lutut
    10 mg sekali sehari. Dosis awal harus di berikan 6-10 jam pasca operasi asalkan hemostasis telah ditetapkan. Durasi pengobatan: Operasi penggantian pinggul 5 minggu. Operasi penggantian lutut 2 minggu.
  • Pengobatan DVT di mana durasi pengobatan harus didasarkan pada penyakit yang mendasari & PE yang stabil secara hemodinamik. Dosis awal: 15 mg di berikan 2 kali sehari selama 3 minggu pertama, kemudian di berikan dosis 20 mg sekali sehari untuk pengobatan lanjutan.
  • Gangguan ginjal sedang (CrCl 30-49 mL / mnt) atau berat (CrCl 15-29 mL / menit): 15 mg di berikan 2 kali sehari selama 3 minggu pertama kemudian dosis 15 mg sekali sehari.
  • Mengurangi resiko stroke & emboli sistemik pada pasien dengan fibrilasi atrium nonvalvular. Dosis 20 mg sekali sehari yang juga merupakan dosis maksimal yang disarankan. Gangguan ginjal sedang (CrCl 30-49 mL / menit) atau berat (15-29 mL / menit) di berikan dosis 15 mg sekali sehari

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Xarelto, yaitu:

  • Perdarahan postprocedural (termasuk anemia pasca operasi dan perdarahan luka).
  • Memar.
  • Demam
  • Edema perifer.
  • Kelelahan.
  • Perdarahan saluran cerna.
  • Nyeri perut.
  • Dispepsia atau nyeri perut pada bagian atas.
  • Mual.
  • Konstipasi, diare, muntah.
  • Anemia.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan ginjal (termasuk peningkatan kreatinin / urea darah).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Xarelto pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif atau alergi.
  • Perdarahan aktif, penyakit hati yang terkait dengan koagulopati dan pasien sirosis hati.
  • Kondisi dengan risiko signifikan perdarahan mayor misalnya, ulserasi GI baru-baru ini.
  • Cedera / operasi tulang belakang atau otak.
  • Pengobatan bersamaan dengan antikoagulan oral, dan turunan heparin.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Xarelto:

  • Peningkatan rata-rata AUC dengan ketoconazole, ritonavir, itraconazole, voriconazole, posaconazole, HIV protease inhibitor.
  • Peningkatan risiko perdarahan dengan antikoagulan lain, Anti Inflamasi Non Steroid (AINS).
  • Mengurangi rata-rata AUC dengan rifampisin.
  • Konsentrasi plasma dapat dikurangi dengan penginduksi CYP3A4 misalnya, fenitoin, karbamazepin, fenobarb, atau St. John's wort.
Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Xarelto ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.