Pengertian
Minirin adalah obat antidiuretik berbentuk tablet yang di produksi oleh Abbott Indonesia. Obat ini mengandung Desmopressin acetate yang di indikasikan untuk mengontrol peningkatan pengeluaran urin, sehingga keseimbangan cairan di dalam tubuh tetap terjaga. Desmopresin meningkatkan adenosin monofosfat siklik (cAMP) dalam sel tubular ginjal yang meningkatkan permeabilitas air, sehingga mengurangi volume urin dan meningkatkan osmolalitas urin.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antidiuretik
- Kandungan: Desmopressin acetate 0.1 mg; Desmopressin acetate 0.2 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Botol.
- Kemasan: Dus, Botol @ 30 Tablet
- Farmasi: Abbott Indonesia
- Harga: Rp1.350.000 - Rp.1.500.000/ Botol
Kegunaan
Minirin di gunakan untuk penderita diabetes insipidus sentral, enuresis nokturnal (kebiasaan mengompol pada malam hari) primer pada anak-anak usia ≥ 5 tahun, pengobatan simtomatik nokturia (buang air kecil berlebih pada malam hari) pada orang dewasa terkait dengan poliuria nokturnal.
Dosis & Cara Penggunaan
Minirin merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Diabetes Insipidus Sentral
- Dosis awal: 0.1 mg 3 x sehari.
- Dosis harian: 0.2-1.2 mg.
- Regimen dosis optimal: 0.1-0.2 mg 3 x sehari.
- Enuresis Nokturnal Primer
- Dosis awal: 0.2 mg sebelum tidur, dosis dapat ditingkatkan hingga 0.4 mg jika dosis tidak cukup efektif.
- Nocturia
- Dosis awal: 0.1 mg sebelum tidur, dosis dapat ditingkatkan menjadi 0.2 mg dan kemudian menjadi 0.4 mg setiap minggu jika dosis tidak cukup efektif.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Minirin yang mungkin terjadi adalah:
- Hiponatremia (kadar natrium dalam darah kurang dari normal)
- Sakit kepala.
- Mual / muntah.
- Penurunan serum natrium.
- Penambahan berat badan.
- Kejang, pusing, edema perifer, sering buang air kecil di siang hari, sakit perut, mulut kering.
Overdosis
- Gejala: retensi urin (tertahannya urine di dalam kandung kemih) dan hiponatremia (kadar natrium darah rendah).
- Pengobatan: Meskipun pengobatan hiponatremia harus dilakukan secara individual, rekomendasi umum berikut dapat diberikan. Hiponatremia asimtomatik diobati dengan menghentikan pengobatan desmopresin dan pembatasan cairan. Infus natrium klorida isotonik atau hipertonik dapat ditambahkan pada kasus dengan gejala. Jika retensi air parah (kejang dan pingsan) pengobatan dengan furosemid harus ditambahkan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:
- Pasien yang hipersensitif
- Pasien dengan kondisi polydipsia kebiasaan atau psikogenik (produksi urin> 40 mL / kg / 24 jam)
- Penderita insufisiensi jantung yang diketahui atau diduga, dan kondisi lain yang membutuhkan terapi dengan diuretik
- Sindrom sekresi ADH yang tidak tepat, hiponatremia yang dikenal, insufisiensi ginjal sedang sampai berat
Interaksi Obat
- Meningkatan risiko akumulasi cairan abnormal dalam tubuh jika di berikan bersamaan dengan TCA, SSRI, klorpromazin, karbamazepin, loperamid, obat-obatan yang memperlambat saluran usus, dan beberapa preparat obat anti inflamasi non steroid.
- Penyerapan menurun jika di berikan bersamaan dengan dimetikon.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Minirin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Perhatian Menyusui
Minirin terserap ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Tetap konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.