Obat Jantung

Heparin

Klikdokter, 19 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Heparin digunakan untuk mencegah re-oklusi arteri koroner setelah terapi trombolitik pada infark miokard, emboli arteri perifer, nyeri dada.

Pengertian

Heparin adalah obat generik berbentuk cairan injeksi yang diproduksi oleh Pratapa Nirmala. Heparin digunakan untuk mencegah re-oklusi arteri koroner setelah terapi trombolitik pada infark miokard (penyumbatan otot jantung), emboli arteri perifer (penyumbatan pembuluh darah), angina (nyeri dada) tidak stabil, tromboemboli vena (penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena), mencegah tromboemboli vena pasca operasi. Heparin bekerja dengan menghambat kerja faktor pembekuan, yaitu protein dalam tubuh yang berperan dalam proses pembekuan darah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet dan Fibrinolitik (Trombolitik)
  • Kandungan: Heparin 5000 IU Per mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 5 Vial @ 5 ml
  • Farmasi: Pratapa Nirmala

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Inviclot.

Kegunaan

Heparin digunakan untuk mencegah re-oklusi arteri koroner setelah terapi trombolitik pada infark miokard, emboli arteri perifer, nyeri dada tidak stabil, tromboemboli vena, mencegah tromboemboli vena pasca operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Heparin termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep dokter.

  1. Tromboemboli vena; Angina tidak stabil; Emboli arteri perifer
    Dosis pemuatan: diberikan dosis 75-80 U / kg berat badan atau 5.000 U, kemudian 18 U / kg berat badan / jam atau 1.000-2.000 U / jam. Diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah).
  2. Pencegahan oklusi arteri koroner setelah terapi trombolitik pada serangan jantung
    60 U / kg berat badan (maksimal: 4.000 U) atau 5.000 U jika streptokinase digunakan, maka diberikan dosis 12 U / kg berat badan/ jam (maksimal: 1.000 U / jam) dengan jarak 48 jam. Diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah).
  3. Tromboemboli vena
    Diberikan dosis 15.000-20.000 setiap 12 jam atau 8.000-10.000 setiap 8 jam. Di suntikkan melalui bawah kulit.
  4. Pencegahan tromboemboli vena pasca operasi
    Diberikan dosis 5.000 U diberikan 2 jam sebelum operasi, kemudian diberikan setiap 8-12 jam selama 7 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C, jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Heparin yang mungkin terjadi adalah:

  • Reaksi hipersensitivitas (misalnya kedinginan, demam, gatal biduran, asma, rinitis)
  • Anggota badan yang nyeri
  • Osteoporosis (dalam jangka panjang)
  • Penekanan sintesis aldosteron yang mengarah ke hiperkalemia
  • Peningkatan konsentrasi serum AST dan ALT
  • Waktu protrombin yang lama
  • Iritasi lokal
  • Nyeri ringan

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Heparin pada pasien dengan kondisi:

  • Saat ini atau memiliki riwayat trombositopenia yang diinduksi heparin
  • Kecenderungan perdarahan umum atau lokal, termasuk hipertensi berat yang tidak terkontrol
  • Insufisiensi hati berat, ulkus peptikum aktif, endokarditis septik akut atau subakut
  • Perdarahan atau cedera intrakranial dan operasi pada SSP, mata dan telinga, dan pada wanita dengan abortus imminens
  • Anestesi epidural selama kelahiran; anestesi locoregional dalam prosedur bedah elektif (pada pasien yang menerima heparin untuk pengobatan daripada profilaksis)

Interaksi Obat

  • Efek antikoagulan yang ditingkatkan bersama obat lain yang memengaruhi fungsi trombosit atau sistem koagulasi (misalnya: Inhibitor agregasi platelet, agen trombolitik, salisilat, NSAID, antagonis vit K, dekstran, protein C aktif). - Penurunan efek antikoagulan jika digunakan bersamaan dengan infus gyceryl trinitrate.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dengan penghambat ACE atau antagonis angiotensin II.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Heparin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Heparin antara lain pendarahan (hidung berdarah, darah dalam urin atau tinja dapat dicatat sebagai tanda pertama perdarahan).
  • Jika terjadi overdosis, tenaga medis dapat memberikan protamine sulfate dengan infus IV lambat selama 10 menit untuk mengobati perdarahan hebat (1 mg protamine sulfate menetralkan sekitar 100 U heparin). Maksimal 50 mg sebagai dosis tunggal.